11 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional, Wajib Paham!

Banyak nasabah bingung memilih antara bank syariah dan bank konvensional. Perbedaan mendasar antara keduanya sering kali tidak dipahami, sehingga nasabah kesulitan menentukan pilihan yang sesuai dengan nilai dan kebutuhan keuangan mereka. Hal ini dapat mengakibatkan keputusan yang kurang tepat.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan ketidakpuasan nasabah. Tanpa pemahaman yang jelas, nasabah mungkin terjebak dalam sistem yang tidak sesuai dengan prinsip yang mereka anut. Akibatnya, mereka merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri dalam mengelola keuangan.
Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi nasabah untuk memahami perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional. Dengan informasi yang tepat, nasabah dapat membuat keputusan yang lebih baik dan memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka.
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank syariah dan bank konvensional memiliki perbedaan mendasar yang mempengaruhi cara mereka beroperasi. Memahami perbedaan ini penting bagi nasabah untuk memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan nilai dan kebutuhan mereka. Berikut beda bank syariah dan konvensional:
Prinsip dan Landasan
Yang pertama adalah perbedaan prinsip bank syariah dan bank konvensional, Bank syariah didasarkan pada hukum Islam yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Prinsip ini melarang praktik riba, maysir, dan gharar, sehingga semua transaksi harus sesuai dengan syariah.
Sebaliknya, bank konvensional beroperasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 dan perubahannya. Regulasi ini tidak terikat pada hukum tertentu, sehingga bank konvensional dapat menggunakan sistem bunga dalam operasionalnya tanpa batasan syariah.
Tujuan Didirikan
Tujuan utama bank konvensional adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimal bagi pemegang saham dan nasabah. Orientasi profit ini menjadi fokus utama dalam setiap aktivitas perbankan yang dilakukan.
Sementara itu, bank syariah tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada penyebaran nilai-nilai syariah. Dengan demikian, bank syariah berupaya menciptakan kemakmuran dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Syarat Peminjaman
Dalam bank syariah, peminjam harus memastikan bahwa usaha yang dijalankan sesuai dengan prinsip kehalalan. Hal ini menjadi syarat penting sebelum mendapatkan pembiayaan dari bank syariah.
Di sisi lain, bank konvensional tidak mempertanyakan kehalalan usaha peminjam. Nasabah dapat meminjam uang tanpa harus menjelaskan jenis usaha yang akan dijalankan, asalkan memenuhi syarat administratif yang ditetapkan.
Sistem Operasional
Selanjutnya adalah perbedaan sistem operasional bank syariah dan bank konvensional. Bank konvensional menggunakan sistem bunga sebagai imbalan atas pinjaman yang diberikan. Bunga ini dihitung berdasarkan persentase yang ditentukan di awal, dan nasabah wajib membayar jumlah tersebut.
Sebaliknya, bank syariah menerapkan sistem bagi hasil. Imbalan ini ditentukan berdasarkan kesepakatan awal, dimana keuntungan dan resiko usaha dibagi antara bank dan nasabah, menciptakan hubungan yang lebih adil.
Pengawasan Kegiatan
Bank syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang memastikan semua aktivitasnya sesuai dengan prinsip syariah. DPS terdiri dari para ahli yang memahami hukum Islam dalam konteks keuangan.
Sementara itu, bank konvensional tidak memiliki lembaga pengawas khusus untuk kepatuhan syariah. Pengawasan dilakukan oleh lembaga perbankan umum seperti Bank Indonesia atau OJK, tanpa fokus pada aspek syariah.
Hubungan Nasabah
Hubungan antara bank syariah dan nasabah bersifat kemitraan. Dalam sistem ini, bank dan nasabah dianggap sebagai mitra yang saling mendukung, terutama dalam produk seperti mudharabah dan musyarakah.
Sebaliknya, bank konvensional memperlakukan nasabah sebagai debitur. Hubungan ini bersifat transaksional, di mana nasabah terikat pada perhitungan bunga dan kewajiban pembayaran cicilan.
Kesepakatan Antar Pihak
Bank syariah menggunakan akad yang sesuai dengan syariah dalam setiap transaksi. Akad ini mencakup kesepakatan yang adil dan transparan, sehingga kedua belah pihak memahami hak dan kewajiban masing-masing.
Di bank konvensional, perjanjian dibuat berdasarkan hukum nasional. Kesepakatan ini tidak mempertimbangkan aspek syariah, sehingga lebih fokus pada ketentuan hukum yang berlaku di negara.
Sistem Cicilan
Sistem cicilan di bank syariah berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah menerapkan cicilan tetap berdasarkan keuntungan yang telah disepakati, sehingga tidak ada unsur bunga dalam pembayaran.
Sementara itu, bank konvensional menerapkan cicilan dengan bunga tetap atau mengambang. Hal ini dapat menyebabkan jumlah cicilan yang harus dibayar nasabah bervariasi tergantung pada perubahan suku bunga.
Sistem Denda
Dalam bank syariah, denda diterapkan dengan hati-hati dan tidak menjadi keuntungan bagi bank. Denda hanya dikenakan untuk mencegah keterlambatan pembayaran yang berlebihan dan disalurkan untuk tujuan sosial.
Sebaliknya, bank konvensional mengenakan denda yang dapat menambah pendapatan bank. Semakin sering nasabah terlambat membayar, semakin besar jumlah denda yang harus dibayarkan, yang dapat membebani nasabah.
Cara Promosi
Bank syariah mempromosikan produknya dengan transparansi dan kejelasan informasi. Setiap nasabah diharapkan memahami seluk-beluk produk dan biaya yang terkait sebelum mengambil keputusan.
Di sisi lain, bank konvensional sering kali mempromosikan produk dengan penekanan pada keuntungan yang menarik. Promosi ini dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis bagi nasabah terkait biaya yang akan dikenakan.
Produk Keuangan
Produk yang ditawarkan oleh bank syariah dirancang sesuai dengan prinsip syariah, seperti pembiayaan murabahah dan deposito mudharabah. Produk ini memastikan bahwa semua transaksi mematuhi hukum Islam.
Sementara itu, bank konvensional menawarkan produk berbasis bunga, seperti tabungan berbunga dan kredit berbunga. Produk ini memberikan keuntungan finansial, tetapi tidak mempertimbangkan aspek syariah dalam operasionalnya.
Tabel Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Supaya kamu lebih paham tentang perbedaan bank syariah dengan bank konvensional, berikut sudah kami rangkum informasi di atas dalam bentuk tabel supaya lebih mudah dipahami. Simak tabel perbedaan bank syariah dan konvensional berikut ini:
Aspek Pembeda | Bank Syariah | Bank Konvensional |
Prinsip dan Lkamusan | Berdasarkan hukum Islam, diatur oleh UU No. 21 Tahun 2008 | Berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 dan perubahannya, tidak terikat pada hukum tertentu |
Tujuan Didirikan | Menciptakan kemakmuran dan kebahagiaan dunia akhirat, tidak hanya profit | Berorientasi pada keuntungan maksimal bagi pemegang saham dan nasabah |
Syarat Peminjaman | Memastikan kehalalan usaha yang dijalankan | Tidak mempertanyakan kehalalan usaha peminjam |
Sistem Operasional | Menggunakan sistem bagi hasil, imbalan ditentukan berdasarkan kesepakatan | Menggunakan sistem bunga, imbalan dihitung berdasarkan persentase tetap |
Pengawasan Kegiatan | Diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) | Diawasi oleh lembaga perbankan umum seperti Bank Indonesia atau OJK |
Hubungan Nasabah | Hubungan kemitraan, saling mendukung | Hubungan transaksional, nasabah sebagai debitur |
Kesepakatan Antar Pihak | Menggunakan akad yang sesuai dengan syariah, adil dan transparan | Menggunakan kontrak berdasarkan hukum nasional, tidak mempertimbangkan syariah |
Sistem Cicilan | Cicilan tetap berdasarkan keuntungan yang disepakati | Cicilan dengan bunga tetap atau mengambang |
Sistem Denda | Denda tidak menjadi keuntungan bank, disalurkan untuk tujuan sosial | Denda menambah pendapatan bank dari nasabah yang terlambat membayar |
Cara Promosi | Promosi dengan transparansi dan kejelasan informasi | Promosi dengan penekanan pada keuntungan yang menarik |
Produk Keuangan | Produk sesuai prinsip syariah, seperti murabahah dan mudharabah | Produk berbasis bunga, seperti tabungan berbunga dan kredit berbunga |
Tabel ini memberikan gambaran jelas mengenai perbedaan mendasar antara bank syariah dan bank konvensional, membantu nasabah dalam memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan nilai dan kebutuhan mereka.
Paham Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional Adalah Langkah Penting
Memahami perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional adalah langkah penting dalam mengelola keuangan kamu dengan bijak. Bank syariah berlandaskan prinsip hukum Islam, seperti sistem bagi hasil, sementara bank konvensional menggunakan sistem bunga dan berorientasi pada keuntungan.
Keputusan memilih jenis bank ini dapat memengaruhi kenyamanan dan keamanan transaksi kamu. Selain itu, memahami bagaimana masing-masing bank diawasi—baik oleh Dewan Pengawas Syariah maupun lembaga perbankan umum—membantu kamu merasa lebih percaya diri dalam mengelola keuangan.
Namun, memilih bank hanyalah sebagian dari perjalanan menuju keuangan yang aman. Risiko finansial, seperti kehilangan aset atau ketidakpastian masa depan, juga perlu dipertimbangkan. Di sinilah asuransi hadir untuk memberikan perlindungan tambahan. Dengan solusi asuransi dari Igloo, kamu bisa melindungi diri dari risiko tak terduga sambil tetap fokus pada tujuan keuangan kamu.
Jika kamu tertarik dengan produk asuransi kamu bisa membelinya dan cukup hanya beberapa langkah saja kamu sudah bisa mendapatkan polisnya, ini caranya:
- Buka halaman website Igloo.
- Disana kamu bisa memilih produk asuransi apa saja yang kamu butuhkan.
- Kemudian, klik produk yang diinginkan.
- Lalu cek asuransi yang kamu butuhkan dan masukkan keterangan yang diperlukan untuk melihat preminya.
- Kamu akan melihat beberapa produk yang ditawarkan beserta informasi cakupan perlindungan yang akan kamu dapatkan.
- Jika tertarik dan ingin membelinya, segera lakukan pembayaran melalui metode payment yang kamu inginkan. Bisa lewat dompet digital, transfer bank, atau virtual accounts.
- Bila pembayaran sudah diterima, polis akan segera diterbitkan.
Di Igloo, kamu bisa memiliki asuransi sesuai kebutuhan. Diantaranya ada Asuransi Mobil, Asuransi Hewan Peliharaan, Asuransi Motor, dan Asuransi Perjalanan. Proses pembeliannya sudah pasti mudah dan cara klaimnya juga tidak akan menyusahkanmu.