Skip to content

Mengenal Fungsi Bank Indonesia dan Berbagai Kebijakannya

fungsi bank indonesia

Bank Indonesia (BI) bukan sekadar lembaga keuangan biasa, melainkan garda terdepan dalam menjaga stabilitas ekonomi negara. Fungsi Bank Indonesia mencakup berbagai aspek penting, mulai dari mengendalikan inflasi, menjaga nilai tukar rupiah, hingga memastikan sistem pembayaran berjalan lancar. 

Tanpa peran BI, harga kebutuhan pokok bisa melonjak tak terkendali, nilai rupiah bisa anjlok, dan transaksi harian masyarakat bisa terhambat. Lalu, bagaimana BI menjalankan tugasnya? Apa saja kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari? Mari kita telusuri lebih dalam peran strategis Bank Indonesia bagi perekonomian melalui artikel Igloo.

Sejarah Bank Indonesia Terbentuk

sejarah bank indonesia
Suumber Foto: e s nugraha via Shutterstock

Perjalanan pembentukan Bank Indonesia adalah kisah yang penuh liku, mencerminkan dinamika sejarah dan semangat bangsa dalam meraih kedaulatan ekonomi. Dimulai pada tahun 1828, ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan De Javasche Bank (DJB) sebagai bank sirkulasi di Hindia Belanda, yang diberi wewenang untuk mencetak dan mengedarkan mata uang gulden. 

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, kebutuhan akan lembaga keuangan nasional yang mampu mendukung pembangunan menjadi semakin mendesak. Pada 5 Juli 1946, pemerintah Indonesia mendirikan Yayasan Bank Indonesia sebagai langkah awal menuju kemandirian ekonomi. 

Namun, perjalanan menuju pembentukan bank sentral yang sepenuhnya independen tidaklah mudah. Pada tahun 1949, melalui hasil Konferensi Meja Bundar, DJB ditetapkan sebagai bank sirkulasi Republik Indonesia Serikat. Pada 1 Juli 1953, pemerintah Indonesia mendirikan Bank Indonesia sebagai bank sentral dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia. 

Sejak saat itu, Bank Indonesia memegang peran vital dalam menjaga stabilitas moneter, mengatur sistem pembayaran, dan mengawasi perbankan di Indonesia. Perjalanan panjang ini menunjukkan tekad bangsa Indonesia untuk memiliki kedaulatan penuh atas perekonomiannya, serta kemampuan untuk beradaptasi dan menghadapi berbagai tantangan ekonomi dari masa ke masa.

Fungsi Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral

 Sebagai bank sentral Republik Indonesia, Bank Indonesia (BI), memegang peran kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara. Fungsi-fungsi yang diemban oleh BI tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mencerminkan dinamika dan kompleksitas perekonomian Indonesia.

1. Penjaga Stabilitas Moneter

Salah satu fungsi utama Bank Indonesia (BI) adalah menjaga stabilitas nilai rupiah. Hal ini dilakukan melalui pengendalian inflasi dan pengaturan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Dengan menetapkan kebijakan moneter yang tepat, seperti penyesuaian suku bunga acuan, BI berusaha memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga dan perekonomian berjalan dengan baik. 

2. Pengatur dan Pengawas Sistem Pembayaran

Fungsi bank indonesia dalam mengatur sistem pembayaran mencakup pengawasan terhadap infrastruktur pembayaran, seperti transfer dana elektronik dan kliring antarbank. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan transaksi keuangan berlangsung dengan aman, efisien, dan andal. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan nasional dapat terpelihara. 

3. Penjaga Stabilitas Sistem Keuangan

Selain itu, BI memiliki fungsi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Ini dilakukan dengan memantau dan menganalisis risiko yang dapat mengancam stabilitas keuangan, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Misalnya, BI dapat mengeluarkan kebijakan makroprudensial untuk mencegah terjadinya gelembung aset atau krisis keuangan. 

4. Bankir bagi Pemerintah dan Bank Umum

Fungsi bank indonesia lainnya adalah sebagai bankir bagi pemerintah dan bank umum. Sebagai bankir pemerintah, BI mengelola rekening pemerintah, memfasilitasi transaksi keuangan pemerintah, dan membantu dalam pengelolaan utang negara. Sementara itu, sebagai bankir bagi bank umum, BI menyediakan fasilitas pinjaman likuiditas dan menjadi sumber dana terakhir bagi perbankan untuk memastikan stabilitas sistem perbankan. 

5. Pengelola Cadangan Devisa

Pengelolaan cadangan devisa negara juga menjadi salah satu fungsi Bank Indonesia (BI). Cadangan devisa ini digunakan untuk intervensi di pasar valuta asing guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, membiayai impor, dan membayar utang luar negeri. Dengan pengelolaan yang baik, BI memastikan bahwa Indonesia bisa menghadapi gejolak ekonomi global. 

6. Riset dan Edukasi Ekonomi

Selain beberapa fungsi di atas, tugas Bank Indonesia juga berhubungan dengan riset dan edukasi ekonomi. Melalui berbagai penelitian dan publikasi, BI menyediakan data dan analisis yang berguna bagi pengambilan kebijakan ekonomi. Selain itu, BI juga menyelenggarakan program edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik. 

Kebijakan-kebijakan Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI), sebagai bank sentral Republik Indonesia, memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara. Melalui berbagai kebijakan yang diterapkan, BI tidak hanya memengaruhi sektor makroekonomi, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Berikut adalah beberapa kebijakan Bank Indonesia dan dampaknya terhadap aktivitas harian:

1. Kebijakan Suku Bunga Acuan (BI Rate)

BI menetapkan suku bunga acuan yang dikenal sebagai BI Rate. Perubahan pada suku bunga ini memengaruhi suku bunga pinjaman dan tabungan di bank-bank komersial. Ketika BI menaikkan suku bunga acuan, suku bunga pinjaman cenderung meningkat, sehingga biaya untuk kredit seperti KPR atau kredit kendaraan menjadi lebih mahal. 

Sebaliknya, suku bunga tabungan dan deposito juga meningkat, memberikan keuntungan lebih bagi penabung. Kebijakan ini berdampak langsung pada keputusan finansial individu terkait pinjaman dan tabungan.

2. Intervensi Mata Uang

Bank Indonesia (BI) secara aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Langkah ini penting karena fluktuasi tajam nilai tukar dapat mempengaruhi harga barang impor, yang berdampak langsung pada inflasi dan daya beli masyarakat. Dengan menstabilkan rupiah, BI berupaya memastikan harga kebutuhan pokok tetap terjangkau, sehingga kesejahteraan masyarakat terjaga. Selain itu, stabilitas mata uang memberikan kepercayaan bagi investor dan pelaku usaha, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

3. Operasi Pasar Terbuka

Bank Indonesia (BI) menerapkan Operasi Pasar Terbuka (OPT) sebagai instrumen utama kebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah uang beredar. Dengan menjual atau membeli surat berharga, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), BI dapat menyesuaikan likuiditas di pasar. 

Ketika BI menjual SBI, uang dari masyarakat terserap, mengurangi jumlah uang beredar, yang membantu menekan inflasi. Sebaliknya, dengan membeli kembali SBI, BI menambah likuiditas, mendorong aktivitas ekonomi. Melalui OPT, BI menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, memastikan perekonomian berjalan seimbang. 

4. Pengaturan Sistem Pembayaran

BI mengatur dan mengawasi sistem pembayaran di Indonesia, termasuk transaksi non-tunai seperti transfer bank, kartu kredit, dan dompet digital. Dengan memastikan sistem pembayaran yang efisien, aman, dan andal, BI mendukung kelancaran transaksi harian masyarakat, mulai dari berbelanja hingga pembayaran tagihan. Inovasi dalam sistem pembayaran juga didorong untuk memfasilitasi perkembangan ekonomi digital. 

Fungsi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, mulai dari mengendalikan inflasi hingga memastikan sistem pembayaran berjalan lancar. Dengan peran tersebut, BI membantu menciptakan kondisi keuangan yang lebih stabil dan terprediksi. Namun, di tengah ketidakpastian ekonomi, perlindungan finansial tetap diperlukan agar kita tetap aman dari risiko tak terduga. 

Salah satu langkah cerdas adalah memilih asuransi yang tepat. Igloo menawarkan solusi asuransi inovatif yang sesuai dengan kebutuhan, memberikan perlindungan finansial dari berbagai risiko. Di Igloo, tersedia berbagai produk asuransi, seperti Asuransi Mobil, Asuransi Motor, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Hewan Peliharaan, dan Asuransi Perjalanan. Dengan memilih memilih produk asuransi yang tepat, kamu bisa lebih tenang dalam merencanakan masa depan tanpa khawatir akan kejadian tak terduga.