Ajudikasi dalam Asuransi: Pengertian dan Contohnya

ajudikasi dalam asuransi
Table of Contents

Ajudikasi dalam industri asuransi merupakan proses penyelesaian masalah terkait klaim yang diajukan oleh nasabah. Penyelesaian masalah tersebut dilakukan melalui keterlibatan pihak ketiga sebagai mediator.

Proses ajudikasi menjadi suatu kebutuhan untuk menangani sengketa terkait konflik terkait klaim asuransi dan menentukan apakah nasabah berhak menerima pembayaran klaimnya.

Nah, untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengenai arti ajudikasi dan langkah-langkahnya dalam konteks asuransi, silakan baca artikel Blog Igloo selengkapnya di sini!

Pengertian Ajudikasi

Pengertian Ajudikasi

Ajudikasi merupakan istilah lazim dalam ranah asuransi. Proses ajudikasi ini umumnya dikerjakan oleh perusahaan asuransi untuk menentukan penerimaan atau penolakan klaim yang diajukan oleh nasabah, melibatkan pihak ketiga sebagai penengah.

Pemanfaatan ajudikasi dalam konteks asuransi umumnya terpisah dari jalur proses hukum. Menurut definisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ajudikasi diartikan sebagai pendekatan penyelesaian konflik melibatkan pihak ketiga (adjudikator) yang memberikan keputusan terhadap perselisihan antara pihak yang terlibat. 

Keputusan ajudikasi menjadi mengikat bagi semua pihak apabila konsumen menerima keputusan tersebut. Jika konsumen menolak, opsi penyelesaian alternatif dapat dicari oleh konsumen.

Situasi yang mencerminkan ajudikasi dalam ranah asuransi seringkali terjadi ketika terdapat pengaduan terkait klaim asuransi. Saat mengajukan klaim, terdapat persyaratan khusus yang harus dipenuhi agar perusahaan asuransi dapat menerima klaim tersebut dan melaksanakan pembayaran.

Dalam proses pengajuan klaim, nasabah diharapkan memberikan informasi yang akurat dan transparan. Sebagai contoh, pada klaim asuransi mobil, nasabah diminta untuk menyediakan informasi dari mobil kamu, seperti nomor polisi, STNK, dan sebagainya. 

Tujuan dari proses ini adalah untuk mempermudah perusahaan asuransi dalam melakukan validasi terhadap laporan klaim yang diajukan serta membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Jadi, peran ajudikasi dalam asuransi adalah sebagai metode penyelesaian perselisihan apabila nasabah merasa bahwa keputusan perusahaan asuransi tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tahapan Proses Ajudikasi dalam Asuransi

Tahapan Proses Ajudikasi dalam Asuransi

Banyak orang menghindari penggunaan asuransi dengan alasan bahwa proses klaim dianggap rumit karena memerlukan persiapan dokumen yang cukup banyak untuk mendukung validasi klaim.

Tidak hanya itu, masih ada tahapan tambahan yaitu menunggu beberapa hari sebelum perusahaan asuransi membuat keputusan terkait penerimaan atau penolakan klaim yang diajukan.

Keputusan penerimaan atau penolakan klaim oleh perusahaan asuransi bergantung pada evaluasi laporan yang telah disampaikan. Nasabah memiliki hak untuk menyampaikan keluhan apabila keputusan dianggap tidak adil atau melanggar ketentuan yang berlaku.

Nah, apabila penyelesaian pengaduan atau sengketa tidak dapat dicapai, nasabah dan perusahaan asuransi memiliki opsi untuk menyelesaikan perselisihan di luar pengadilan atau melalui proses pengadilan melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS).

Lembaga tersebut menyediakan layanan ajudikasi di luar peradilan. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses penyelesaian sengketa menggunakan ajudikasi:

1. Nasabah Mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Kepada Laps

Jika nasabah dan perusahaan asuransi tidak mencapai kesepakatan terkait pengaduan klaim, pertama-tama nasabah dapat mengajukan permohonan penyelesaian sengketa ke Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) terdekat.

2. Verifikasi Dokumen Permohonan

Setelahnya, lembaga ajudikasi melakukan verifikasi terhadap dokumen yang disertakan dalam permohonan penyelesaian sengketa. Jika terbukti bahwa permohonan yang diajukan tidak akurat atau palsu, LAPS memiliki hak untuk menolak permohonan tersebut.

3. Konfirmasi Permohonan

Jika permohonan memenuhi persyaratan, LAPS akan mengirimkan konfirmasi mengenai permohonan penyelesaian sengketa kepada nasabah.

4. Memilih Pihak Ketiga

Nasabah memiliki hak untuk memilih pihak ketiga atau layanan penyelesaian yang diinginkan. Dalam konteks ini, nasabah memilih ajudikasi dengan melibatkan tiga orang sebagai pihak penengah.

5. Proses Penyelesaian Sengketa

Penyelesaian sengketa akan dijalankan melalui layanan pihak ketiga yang dipilih oleh nasabah. Dalam kasus ajudikasi, keputusan hasil ajudikasi akan mengikat kedua belah pihak yang bersengketa apabila nasabah atau konsumen menerima keputusan tersebut. 

Namun, jika nasabah atau konsumen menolak, mereka memiliki opsi untuk mencari metode penyelesaian lainnya.

6. Tercapai Kesepakatan

Apabila nasabah menyetujui keputusan yang diambil oleh ajudikator atau pihak ketiga dalam proses ajudikasi, maka tercapailah kesepakatan atau penyelesaian atas sengketa tersebut. Tujuan utama dari ajudikasi adalah mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak.

7. Monitoring

Berikutnya, LAPS akan mengawasi pelaksanaan kesepakatan yang telah dicapai.  Apabila sengketa terkait pembayaran klaim asuransi dan kesepakatannya adalah perusahaan akan membayarkan uang pertanggungan kepada nasabah, LAPS akan melakukan pemantauan hingga perusahaan asuransi melaksanakan pembayaran klaim tersebut kepada nasabah.

Baca Juga: Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional

Ciri-Ciri Ajudikasi

Ciri-Ciri Ajudikasi

Setelah memahami definisi dan contoh ajudikasi, banyak yang mungkin menganggap bahwa ajudikasi dan mediasi memiliki kesamaan. Namun, sebenarnya, keduanya berbeda, terutama dalam metode penyelesaian masalahnya.

1. Muncul Ketika Terdapat Masalah atau Konflik yang Serius

Ciri utama dari ajudikasi adalah adanya masalah atau konflik yang serius yang memerlukan penyelesaian, salah satunya adalah klaim asuransi yang tidak terpenuhi.

2. Pihak Ketiga Memiliki Kewenangan untuk Mengambil Keputusan

Mediasi dan ajudikasi keduanya melibatkan pihak ketiga, tetapi dalam ajudikasi, pihak ketiga memiliki otoritas lebih besar untuk mengambil keputusan atau menawarkan solusi terhadap konflik yang melibatkan kedua belah pihak.

3. Muncul Kesepakatan untuk Menyelesaikan Masalah

Penyelesaian masalah menjadi elemen kunci dalam ajudikasi. Kedua pihak yang terlibat dalam konflik atau masalah setuju untuk melaksanakan solusi yang telah diputuskan.

Umumnya, pendekatan ini bersifat non-adversarial, yang berarti tidak menimbulkan permusuhan antara kedua belah pihak dan tidak mengancam hubungan bisnis. Sebagai contoh, dalam konteks asuransi, proses ini tidak merusak hubungan antara nasabah dan perusahaan asuransi.

4. Privasi yang Terjamin

Umumnya, proses ajudikasi dilaksanakan secara bersifat tertutup, hanya melibatkan para pihak yang bersengketa dan ajudikator. Dengan demikian, kerahasiaan dalam proses ini dapat terjamin.

Bentuk-Bentuk Ajudikasi

Terdapat beberapa bentuk ajudikasi yang dapat menjadi perbedaan dari mediasi, yang sering kali disesuaikan dengan jenis konflik yang tengah berlangsung. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Ajudikasi Urusan Tanah

Bentuk ajudikasi ini digunakan dalam penyelesaian konflik sengketa tanah, perselisihan terkait pembagian tanah di antara ahli waris, atau dalam kasus pembelian tanah. Ajudikasi semacam ini menitikberatkan pada peneguhan fakta dan dokumen yang dimiliki oleh salah satu pihak untuk menentukan solusi yang adil.

2. Ajudikasi dalam Urusan Perbankan

Penerapan ajudikasi dalam konteks perbankan terjadi ketika bank melibatkan pihak ketiga untuk menyelesaikan konflik dengan nasabah, seperti masalah hutang piutang, nasabah yang kabur, atau kasus penipuan. Ajudikasi dalam situasi ini difokuskan pada identifikasi pelaku dalam konflik tersebut.

3. Ajudikasi Pidana

Bentuk ajudikasi ini dilakukan sebagai respons terhadap tindakan kriminal yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi individu atau kelompok. Terutama pada situasi di mana penyelesaian melalui jalur kekeluargaan atau musyawarah sulit atau tidak mungkin dilakukan.

Baca Juga: 7 Jenis Asuransi di Indonesia, Kenali Terlebih Dahulu

Contoh-Contoh Ajudikasi

Selain dalam konteks klaim asuransi, ajudikasi juga diterapkan dalam kasus-kasus lain, terutama yang bersifat serius dan memerlukan keterlibatan pihak ketiga untuk menetapkan solusi. Berikut adalah beberapa contoh penerapan ajudikasi dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Kecelakaan lalu lintas: Misalnya, dalam kasus tabrak lari, investigasi ajudikasi dapat difokuskan pada bukti yang tertinggal di tempat kejadian (TKP).
  2. Perceraian: Dalam kasus perceraian yang kompleks, ajudikasi dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan terkait hak asuh anak, pembagian harta gono-gini, dan masalah lainnya.
  3. Pencurian: Ajudikasi dalam kasus pencurian bertujuan untuk menemukan pelaku, dengan fokus utama pada keberadaan bukti yang kuat dari korban.
  4. Pembunuhan: Dalam kasus pembunuhan, pihak ketiga dalam ajudikasi berfokus pada mencari fakta terkait dan menentukan pelaku atau hukuman yang tepat.
  5. Korupsi: Dalam kasus korupsi yang melibatkan dana besar dan berbagai pihak, ajudikasi diperlukan untuk melakukan penyelidikan serta mengumpulkan bukti yang kuat guna menentukan kesimpulan.
  6. Sengketa lahan: Ajudikasi dapat digunakan dalam kasus sengketa lahan, baik di tingkat lembaga maupun perorangan, dengan fokus pada dokumen-dokumen terkait.
  7. Pelanggaran hak cipta: Dalam kasus pelanggaran hak cipta, ajudikasi dapat digunakan untuk menentukan kepemilikan atas hak cipta berdasarkan fakta dan bukti yang ada.
  8. Pencemaran nama baik: Dalam kasus pencemaran nama baik, ajudikasi membantu menilai dan menyelesaikan sengketa dengan mempertimbangkan fakta dan bukti-bukti yang ada.

Itulah informasi terkait ajudikasi dalam asuransi yang penting untuk kamu ketahui. Semoga artikel ini membantu kamu untuk memahami lebih lanjut mengenai ajudikasi, ya!

Sebagai pengingat, tidak ada yang bisa memprediksi risiko atau kejadian yang mungkin terjadi dalam hidup kita. Untuk itu, disarankan memiliki perlindungan asuransi sebagai langkah jitu untuk melindungi diri dari ketidakpastian tersebut.

Asuransi adalah langkah penting untuk melindungi stabilitas finansial, mencegah beban pengeluaran mendadak yang dapat menguras tabungan. 

Pilihlah produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan kamu, seperti Asuransi Kesehatan, Asuransi Hewan Peliharaan, Asuransi Kendaraan, dan Asuransi Perjalanan. Yuk, temukan produk asuransi terbaik untuk kamu di Igloo.

Temukan

Anda!

Igloo adalah platform asuransi pertama yang berfokus pada keluarga dan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan asuransi keluarga kamu