Panduan Baterai Mobil Listrik: Jenis dan Cara Perawatan

Bagi setiap pemilik mobil listrik, ada satu komponen yang menjadi pusat perhatian sekaligus sumber kekhawatiran yaitu baterai mobil listrik. Komponen vital ini tidak hanya menentukan jarak tempuh, tetapi juga merupakan bagian termahal dari kendaraanmu.
Wajar jika muncul pertanyaan tentang cara merawatnya dengan benar dan bagaimana jika suatu saat nanti performanya menurun.
Jangan biarkan kekhawatiran tersebut mengurangi kenyamananmu berkendara. Panduan ini dirancang untuk menjawab semua pertanyaan penting itu. Kami akan membahas tuntas mulai dari mengenal berbagai jenis baterai mobil listrik, tips perawatan agar awet, hingga gambaran transparan mengenai harga baterai mobil listrik sebagai pengganti.
Mari ubah keraguan menjadi pengetahuan agar investasi kendaraanmu selalu optimal.
Jenis Baterai Mobil Listrik

Sebagai jantung dari sebuah kendaraan listrik, baterai datang dalam berbagai jenis teknologi. Setiap jenis memiliki karakteristik, keunggulan, dan rentang biayanya masing-masing.
Memahaminya akan membantumu mengerti mengapa performa dan harga mobil listrik bisa sangat beragam. Berikut adalah jenis-jenis yang paling umum digunakan:
1. Baterai Lithium-ion (Li-ion)
Baterai Lithium-ion (Li-ion) adalah jenis baterai yang paling sering kita temui, kapasitas baterai mobil listrik jenis Li-ion diukur dalam kilowatt jam (kWh) dan umumnya berada di rentang 40 kWh hingga 200 kWh.
Sebagai gambaran, Chevrolet Bolt EV dengan baterai 66 kWh mampu menempuh jarak hingga 417 km dalam sekali pengisian penuh. Semakin besar kapasitasnya, tentu semakin jauh jarak tempuh yang bisa dicapai.
Baterai jenis ini bisa memakan 30% hingga 40% dari total harga kendaraan. Kisaran harga baterai mobil listrik tipe Li-ion sangat bervariasi, mulai dari ratusan juta rupiah. Sebagai contoh, baterai untuk Hyundai IONIQ 5 varian Long Range harganya bisa mencapai Rp400 jutaan, sementara untuk mobil seperti Chery dengan kapasitas lebih kecil bisa berada di angka Rp150 juta hingga Rp250 jutaan.
2. Baterai Lithium Iron Phosphate (LFP)
Baterai jenis Lithium Iron Phosphate dikenal sebagai pilihan yang lebih aman dan terjangkau, baterai LFP menjadi alternatif populer untuk mobil listrik. Meskipun kepadatan energinya sedikit lebih rendah yang terkadang memengaruhi jarak tempuhnya.
Bateri ini memiliki keunggulan yang terletak pada stabilitas termal yang superior dan umur pakai yang sangat panjang. Dengan biaya produksi lebih ekonomis, sekitar Rp $100 hingga $160 per kWh, baterai LFP menawarkan durabilitas luar biasa dengan estimasi masa pakai hingga 15-20 tahun.
Harga dan kapasitas spesifik tergantung produsen yang memproduksi baterai jenis ini.
3. Baterai Nickel-metal hydride (NiMH)
Meskipun sudah jarang menjadi pilihan utama untuk mobil listrik penuh (Full EV), teknologi baterai NiMH masih sangat relevan dan umum digunakan pada kendaraan listrik hibrida (HEV).
Baterai ini memiliki rekam jejak yang solid dengan daya tahan yang terbukti bisa mencapai 8 hingga 10 tahun, serta ketahanan yang baik terhadap suhu ekstrem. Dari segi biaya, harganya lebih terjangkau dibandingkan lithium-ion, berkisar antara $200-$300 per kWh.
Namun, baterai NiMH memiliki kepadatan energi yang lebih rendah, yang artinya untuk kapasitas yang sama, bobotnya cenderung lebih berat dan ukurannya lebih besar.
4. Baterai Solid-state
Saat ini baterai solid-state masih berada dalam tahap pengembangan dan penelitian intensif, sehingga belum tersedia secara komersial. Tantangan utamanya adalah biaya produksi yang pada awalnya masih sangat tinggi.
Data dari Badan Sains dan Teknologi Jepang memproyeksikan biayanya bisa mencapai $430 hingga $2.500 USD/kWh. Namun, banyak pihak optimis harganya akan turun drastis seiring skala produksi yang membesar, bahkan diperkirakan dapat menyamai harga baterai lithium-ion pada akhir dekade ini.
Beberapa produsen pun sudah menargetkan peluncuran mobil dengan baterai ini secepatnya pada tahun 2026.
5. Baterai Lead-acid (Asam Timbal)
Baterai jenis ini biasanya tidak digunakan sebagai sumber tenaga utama. Penggunaannya terbatas pada sistem sekunder atau pada kendaraan listrik berkecepatan sangat rendah. Penyebab utamanya adalah kepadatan energinya yang sangat rendah (sekitar 0.07-0.10 kWh/kg), yang membuatnya terlalu berat dan besar untuk daya yang dihasilkannya.
Harga per unitnya mungkin terlihat murah, berkisar antara Rp1.500.000 hingga Rp7.500.000, tergantung pada kapasitasnya. Karena bobot, ukuran, dan efisiensi yang tidak sebanding, baterai ini tidak menjadi pilihan untuk mobil listrik berperforma tinggi.
Umur Pakai Baterai Mobil Listrik
Secara umum, usia baterai mobil listrik dirancang untuk bertahan lama, yaitu antara 10 hingga 20 tahun atau sekitar 200.000 km. Penting untuk diingat, ini bukan berarti baterai akan mati total, melainkan kapasitasnya menurun secara bertahap.
Sebagai bukti kepercayaan terhadap daya tahan produknya, sebagian besar produsen di Indonesia memberikan garansi resmi untuk baterai, umumnya selama 8 tahun atau 160.000 km.
Bahkan, beberapa merek menawarkan program “garansi seumur hidup” (lifetime warranty) pada model tertentu.
Cara Merawat Baterai Mobil Listrik Agar Awet
Menerapkan cara merawat baterai mobil listrik yang tepat adalah investasi terbaik untuk memastikan performa dan jangkauan kendaraanmu tetap optimal untuk bertahun-tahun ke depan. Berikut adalah panduan yang bisa kamu ikuti:
1. Terapkan aturan pengisian daya yang ideal
Alih-alih mengisi daya hingga 100% setiap saat, biasakan untuk menjaga kapasitas baterai di rentang 20% hingga 80%. Mengisi daya hingga penuh akan memberikan tekanan lebih pada sel baterai dan dalam jangka panjang dapat mempercepat degradasi.
Untuk pengisian sehari-hari, gunakan metode slow charging (AC charger) di rumah karena lebih ‘ramah’ dan tidak menghasilkan panas berlebih. Gunakan fast charging (DC) hanya saat diperlukan, misalnya saat dalam perjalanan jauh dan selalu utamakan menggunakan charger resmi yang spesifikasinya sudah pasti sesuai.
2. Jaga suhu baterai
Suhu adalah musuh senyap bagi baterai. Usahakan untuk selalu memarkir mobil di lokasi yang teduh atau di dalam garasi untuk menghindari paparan sinar matahari langsung. Suhu yang terlalu panas dapat merusak komponen internal baterai secara permanen.
3. Perhatikan kebiasaan mengemudi
Gaya mengemudi yang agresif dengan akselerasi dan pengereman mendadak akan memberi tekanan berlebih pada baterai. Berkendaralah dengan lebih halus dan manfaatkan fitur regenerative braking.
Fitur ini tidak hanya membantu mengisi ulang daya baterai secara perlahan saat kamu mengerem atau melepas pedal gas, tetapi juga membuat konsumsi energi lebih efisien.
4. Lakukan pemeliharaan dan pembaruan rutin
Pastikan kamu tidak melewatkan jadwal servis rutin di bengkel resmi. Saat servis, teknisi akan memeriksa semua sistem penting, termasuk kondisi sistem pendingin baterai yang vital.
Selain itu, jangan abaikan notifikasi pembaruan perangkat lunak (software update) dari pabrikan. Pembaruan ini sering kali menyertakan optimalisasi untuk Battery Management System (BMS) yang dapat meningkatkan efisiensi dan kesehatan baterai.
5. Perhatikan saat mobil tidak digunakan lama
Jika mobil listrik tidak akan digunakan untuk waktu yang cukup lama (misalnya lebih dari seminggu), jangan biarkan baterai dalam keadaan kosong atau penuh. Idealnya, sisakan daya baterai di level minimal 20-30% untuk menjaga sel-selnya tetap aktif dan sehat.
Perjalanan kamu memahami baterai mobil listrik kini telah lengkap. Dari yang semula hanya rasa cemas, kini kamu telah dibekali pengetahuan yang cukup untuk bisa membedakan karakteristik setiap jenis baterai mobil listrik, memahami faktor-faktor yang memengaruhi usia baterai mobil listrik, hingga menguasai cara merawat baterai mobil listrik.
Kamu sekarang tahu bahwa perawatan yang baik adalah pertahanan utama untuk menjaga performa jantung kendaraan kamu. Namun, kita juga sama-sama belajar bahwa ada risiko tak terduga di jalan yang berada di luar kendali kita, risiko yang bisa berujung pada biaya perbaikan ratusan juta rupiah.
Oleh karena itu, melengkapi pengetahuan teknis tersebut dengan perlindungan Komprehensif yang ditawarkan Igloo adalah langkah terakhir yang menyempurnakan status kamu sebagai pemilik mobil listrik yang bijak.
Jadi bukan lagi hanya tentang memiliki mobil canggih, tetapi tentang berkendara dengan rasa percaya diri dan ketenangan pikiran seutuhnya, karena kamu tahu investasi berharga kamu aman dari berbagai skenario terburuk.
Jangan tunda lagi, yuk lindungi investasi berharga kamu dan dapatkan penawaran asuransi mobil komprehensif dari Igloo.