Vaksin Kucing Umur Berapa? Berikut Syarat dan Efek Samping Vaksin Lengkap!

Banyak pemilik kucing bingung kapan harus memberikan vaksin pertama. Kebingungan ini bisa menyebabkan keterlambatan vaksinasi. Tanpa vaksin, kucing rentan terhadap penyakit berbahaya yang dapat mengancam kesehatannya dan meningkatkan risiko penyebaran infeksi ke lingkungan sekitar.
Tanpa perlindungan vaksin, sistem kekebalan kucing tidak siap melawan virus mematikan. Penyakit seperti panleukopenia dan calicivirus bisa menyerang dengan cepat. Dalam beberapa kasus, infeksi ini dapat berakibat fatal, terutama bagi anak kucing yang masih memiliki daya tahan tubuh lemah.
Yang menjadi pertanyaan, vaksin kucing umur berapa? Untuk mengetahui jawabannya, kamu harus tahu terlebih dahulu syarat-syarat vaksin sebelum vaksin kucing dan efek samping yang mungkin terjadi setelah vaksin kucing. Berikut akan kami bahas satu per satu di artikel kali ini.
Syarat Vaksin Kucing

Vaksinasi merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan kucing dan mencegah penyakit menular. Namun, sebelum melakukan vaksinasi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar vaksin dapat bekerja secara optimal dan tidak menimbulkan efek samping berbahaya bagi kucing. Berikut adalah syarat vaksin kucing:
- Kondisi Kesehatan yang Baik: Kucing harus dalam keadaan sehat sebelum divaksin. Pastikan suhu tubuh normal, tidak mengalami flu, batuk, atau diare.
- Nafsu Makan dan Minum Baik: Kucing yang sehat memiliki nafsu makan dan minum yang baik. Jika kucing mengalami kehilangan nafsu makan, sebaiknya tunda vaksinasi hingga kondisinya membaik.
- Bebas dari Infeksi atau Penyakit: Pastikan kucing tidak sedang mengalami infeksi bakteri, virus, atau parasit. Kucing yang sedang sakit tidak boleh divaksin karena dapat memperburuk kondisinya.
- Umur yang Memenuhi Syarat: Vaksinasi pertama biasanya diberikan pada usia sekitar 6–8 minggu. Namun, setiap jenis vaksin memiliki aturan usia tersendiri, jadi konsultasikan dengan dokter hewan.
- Tidak dalam Masa Stres: Hindari vaksinasi saat kucing mengalami stres, misalnya setelah perjalanan jauh atau perubahan lingkungan drastis.
- Sudah Melalui Pemeriksaan Dokter Hewan: Sebelum vaksinasi, sebaiknya kucing diperiksa oleh dokter hewan untuk memastikan kondisinya benar-benar layak menerima vaksin.
Vaksin Pertama Kucing Umur Berapa?
Vaksinasi merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan kucing sejak dini. Namun, vaksin kucing umur berapa bulan? Usia minimum untuk memberikan vaksin pertama pada kucing adalah 6–8 minggu atau 2 bulan. Pada usia ini, sistem kekebalan tubuh kucing mulai berkembang dan siap menerima perlindungan tambahan melalui vaksinasi yang tepat.
Adapun urutan vaksin kucing yang pertama adalah vaksin tricat pada umur 8-10 minggu, kemudian dilanjutkan dengan vaksin Tetracat pada umur 12-14 minggu. Setelah itu dilakukan vaksin lagi pada minggu ke-20 yaitu suntik vaksin rabies.
Berapa harga vaksin kucing untuk pertama kali? Harga vaksin kucing bervariasi tergantung jenis, lokasi vaksin dan umur kucing. Contohnya vaksin tricat untuk kucing umur 8-10 minggu ada di kisaran harga Rp80.000 – Rp250.000.
Apa yang Terjadi Jika Kucing Tidak Vaksin?
Nah, apa yang terjadi jika kucing tidak di vaksin? Kucing yang tidak divaksin memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar melalui air liur, urine, atau kontak langsung dengan kucing lain yang terinfeksi.
Selain itu, beberapa penyakit yang menyerang kucing juga bisa menular ke manusia, seperti toksoplasmosis dan rabies. Infeksi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, terutama bagi individu dengan sistem imun yang lemah. Oleh karena itu, memberikan vaksin secara rutin kepada kucing.
Berikut beberapa penyakit kucing yang tidak divaksin:
- Terserang Rabies: Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat menular ke manusia melalui gigitan atau cakaran kucing yang terinfeksi. Gejala awal meliputi perubahan perilaku, agresivitas, hipersalivasi (produksi air liur berlebih), dan kesulitan menelan.
- Terserang Leptospirosis: Infeksi bakteri yang menyebar melalui urine hewan terinfeksi ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, serta gangguan saraf. Gejala pada kucing meliputi demam, kehilangan nafsu makan, dehidrasi, dan kesulitan bergerak akibat rasa sakit.
- Terserang Toksoplasmosis: Toksoplasmosis dapat menular ke manusia, terutama ibu hamil, dan berisiko menyebabkan komplikasi pada janin. Gejala pada kucing sering kali tidak terlihat, tetapi pada manusia bisa berupa demam, nyeri otot, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Efek Samping Vaksin Kucing
Efek samping vaksin merupakan hal yang biasa dan merupakan tanda bahwa sistem imun kucing sedang bekerja membangun pertahanan terhadap virus yang telah diinokulasi. Meskipun begitu, kamu harus tetap memperhatikan kondisi fisik kucing setelah vaksinasi. Berikut beberapa efek samping vaksin kucing:
Kucing Menjadi Malas
Beberapa kucing mungkin tampak lebih malas atau kurang aktif setelah divaksin. Hal ini disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap vaksin yang sedang membangun kekebalan. Biasanya, kondisi ini hanya berlangsung selama satu atau dua hari sebelum kucing kembali normal.
Jika kucing terus menunjukkan sikap lesu lebih dari dua hari, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter hewan. Meskipun jarang terjadi, beberapa kucing mungkin memiliki reaksi lebih kuat terhadap vaksin yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Hilangnya Nafsu Makan
Setelah vaksinasi, kucing mungkin mengalami penurunan nafsu makan. Ini adalah respons umum tubuh saat sistem imun bekerja, yang menyebabkan sedikit ketidaknyamanan atau perubahan perilaku makan. Kucing yang kehilangan nafsu makan mungkin juga menjadi lebih pendiam dan kurang tertarik untuk bermain.
Jika nafsu makan kucing tidak kembali dalam waktu 24 hingga 48 jam, kamu harus memastikan kucing tetap terhidrasi dan mencoba memberinya makanan favorit. Jika gejala berlanjut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter hewan. Dalam beberapa kasus, pemberian makanan basah atau sedikit air hangat pada makanan kering dapat membantu meningkatkan nafsu makan kucing.
Kucing Muntah
Meskipun jarang, beberapa kucing mungkin mengalami muntah setelah vaksinasi. Ini bisa menjadi reaksi terhadap kandungan vaksin atau akibat stres selama prosedur medis. Muntah dapat terjadi dalam beberapa jam setelah vaksinasi atau dalam satu hari setelahnya.
Jika muntah hanya terjadi sekali atau dua kali dalam sehari, biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika kucing muntah terus-menerus atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, segera bawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kamu juga perlu menghindari memberikan makanan yang berat setelah vaksinasi untuk mengurangi risiko muntah.
Kucing Mengalami Demam
Demam ringan bisa terjadi setelah vaksinasi sebagai respons imun tubuh terhadap vaksin. Kucing mungkin tampak lemas, tidak bersemangat, atau mencari tempat yang lebih hangat untuk beristirahat. Demam ini biasanya tidak berlangsung lama dan akan mereda dengan sendirinya dalam satu atau dua hari.
Biasanya, demam pasca-vaksinasi akan mereda dalam waktu 24 hingga 48 jam. Jika suhu tubuh kucing terus meningkat atau disertai gejala lain seperti muntah dan kehilangan nafsu makan, segera konsultasikan ke dokter hewan. Kamu juga bisa membantu kucing merasa lebih nyaman dengan menyediakan tempat tidur yang hangat dan memastikan asupan cairannya cukup.
Diare
Diare ringan setelah vaksinasi dapat terjadi akibat perubahan sementara dalam sistem pencernaan kucing. Ini bisa disebabkan oleh stres vaksinasi atau respons tubuh terhadap komponen vaksin. Diare dapat muncul dalam waktu 24 jam setelah vaksinasi dan biasanya akan membaik dalam waktu singkat.
Kamu harus memastikan kucing tetap terhidrasi dan memantau kondisi tinja selama 24 jam setelah vaksinasi. Jika diare berlangsung lebih dari dua hari atau kucing tampak lemah, segera cari bantuan medis. Memberikan makanan yang lebih mudah dicerna, seperti makanan basah atau kaldu ayam tanpa bumbu, bisa membantu mengurangi diare pada kucing.
Bengkak di Area Suntik
Bengkak dan kemerahan di area suntik adalah efek samping umum dari vaksinasi. Ini terjadi karena reaksi lokal tubuh terhadap suntikan dan biasanya tidak berbahaya. Pembengkakan mungkin terasa sedikit hangat atau menyebabkan sedikit ketidaknyamanan pada kucing.
Pembengkakan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika benjolan semakin besar, terasa keras, atau tidak kunjung sembuh setelah seminggu, periksakan ke dokter hewan untuk memastikan tidak ada infeksi atau reaksi alergi yang lebih serius.
Pentingnya Vaksinasi Pada Kucing
Vaksinasi kucing bukan hanya tentang perlindungan individu, tetapi juga pencegahan penyebaran penyakit. Dengan memastikan vaksin diberikan tepat waktu, kamu bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi hewan peliharaan dan manusia di sekitarnya.
Menunda atau melewatkan vaksinasi dapat meningkatkan risiko infeksi serius. Penyakit seperti panleukopenia dan calicivirus berkembang cepat, terutama pada anak kucing. Oleh karena itu, vaksinasi sejak usia 6-8 minggu adalah langkah krusial untuk menjaga daya tahan tubuh kucing tetap optimal.
Dengan mengikuti jadwal vaksinasi yang dianjurkan dokter hewan, kucing akan lebih kuat menghadapi berbagai penyakit. Langkah ini tidak hanya meningkatkan harapan hidup kucing, tetapi juga memberikan ketenangan, karena kesehatan hewan peliharaan tetap terjaga sepanjang waktu.
Namun, perlindungan kucing tidak berhenti di vaksinasi saja, karena risiko penyakit, kecelakaan, atau bahkan pertikaian dengan hewan lain tetap ada. Inilah mengapa memiliki asuransi hewan peliharaan menjadi solusi bijak.
Dengan perlindungan lengkap untuk biaya rawat jalan dan rawat inap di klinik hewan, pertanggungan kematian akibat kecelakaan termasuk biaya kremasi, serta kompensasi jika hewan peliharaan kamu tak sengaja melukai orang atau hewan lain, kamu bisa lebih tenang dalam merawat mereka.
Jaga kesehatan dan keselamatan kucing kamu dengan langkah pencegahan yang tepat, mulai dari vaksinasi hingga perlindungan asuransi. Karena dengan begitu hewan peliharaanmu akan mendapat jaminan perlindungan bila hal buruk terjadi.
Di Igloo pembelian Asuransi Hewan Peliharaan cukup beberapa langkah saja dan kamu sudah bisa mendapatkan polis yang kamu inginkan, berikut ini langkahnya:
- Kunjungilah “Asuransi Hewan Peliharaan”.
- Tentukan polis asuransi hewan yang kamu butuhkan. Di Igloo telah menyediakan asuransi untuk anjing ataupun kucing kesayangan kalian meskipun tidak punya sertifikat (Stambum/ICA).
- Pilihlah “Cari di Sini” untuk menentukan hewan peliharaan yang akan kamu belikan asuransinya.
- Isikan detail informasi hewan peliharaan.
- Selesaikan tahap pembayaran dan dapatkan polis asuransinya. Setelah itu barulah kamu bisa melakukan klaim terhadap pertanggungan yang mereka berikan.
Di Igloo selain Asuransi Hewan Peliharaan, kamu juga bisa menemukan berbagai produk asuransi lain yang kamu butuhkan. Diantaranya Asuransi Sepeda Motor, Asuransi Mobil, Asuransi Kesehatan dan Asuransi Perjalanan. Jangan sampai rancangan finansialmu terganggu hanya karena pembengkakan biaya perawatan hewan.