Biaya Operasi Pyometra Kucing Lengkap dengan Ciri-ciri dan Cara Penanganannya

Ketika mendengar kata pyometra, banyak pemilik kucing mungkin langsung merasa khawatir. Penyakit infeksi rahim ini bukan sekadar kondisi biasa tanpa penanganan cepat, nyawa kucing kesayangan bisa terancam. Salah satu solusi utama adalah operasi pengangkatan rahim, tetapi biaya operasi pyometra kucing sering kali menjadi pertimbangan besar. Berapa kisaran harganya? Apa saja faktor yang mempengaruhi biaya tersebut?
Lebih dari sekadar angka, memahami pentingnya prosedur ini dapat membantu pemilik hewan mengambil keputusan terbaik demi kesehatan kucing mereka. Mari kita bahas lebih dalam mengenai operasi pyometra dan segala aspek yang menyertainya dalam artikel Igloo satu ini.
Apa itu Pyometra Kucing?

Pyometra adalah kondisi medis serius yang menyerang kucing betina, ditandai dengan akumulasi nanah di dalam rahim akibat infeksi bakteri. Penyakit ini biasanya terjadi beberapa minggu setelah kucing mengalami siklus birahi tanpa terjadi kehamilan. Selama masa birahi, hormon progesteron menyebabkan penebalan dinding rahim sebagai persiapan untuk kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, penebalan ini dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri, terutama jika terjadi berulang kali.
Gejala pyometra bervariasi tergantung pada apakah serviks (leher rahim) terbuka atau tertutup. Pada pyometra terbuka, nanah bercampur darah mungkin keluar dari vulva, dan kucing mungkin sering menjilati area genitalnya. Sebaliknya, pada pyometra tertutup, nanah terperangkap di dalam rahim, menyebabkan pembengkakan perut tanpa adanya keluarnya cairan. Gejala umum lainnya meliputi lesu, nafsu makan menurun, muntah, diare, demam, dan peningkatan frekuensi buang air kecil.
Ciri-ciri Terkena Pyometra pada kucing
Mengenali gejala pyometra secara dini sangat penting untuk memastikan kucing mendapatkan perawatan yang tepat waktu. Selain penyebab pyometra pada kucing, pemilik anabul juga harus mengetahui ciri-ciri kucing yang terkena Pyometra, di antaranya adalah:
1. Keluarnya Cairan Abnormal dari Vagina
Pada pyometra terbuka, leher rahim kucing tetap terbuka, memungkinkan nanah bercampur darah keluar melalui vagina. Kamu mungkin melihat cairan berwarna kekuningan hingga kecoklatan dengan bau tidak sedap pada area genital atau tempat tidur kucing. Namun, kucing sering menjilati area tersebut, sehingga tanda ini bisa terlewatkan.
2. Perubahan Perilaku dan Aktivitas
Kucing yang terkena pyometra biasanya menunjukkan penurunan energi, menjadi lebih lesu, dan cenderung tidur lebih banyak dari biasanya. Mereka mungkin juga tampak kurang responsif terhadap rangsangan atau aktivitas yang biasanya menarik perhatian mereka.
3. Terjadi Penurunan Nafsu Makan
Kehilangan minat terhadap makanan adalah gejala umum pada kucing dengan pyometra. Mereka mungkin makan lebih sedikit atau bahkan berhenti makan sama sekali, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan dan kelemahan.
4. Muntah dan Diare
Beberapa kucing mengalami gangguan pencernaan seperti muntah dan diare akibat infeksi yang mempengaruhi sistem tubuh mereka secara keseluruhan. Gejala ini dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak ditangani dengan baik.
5. Peningkatan Konsumsi Air dan Frekuensi Buang Air Kecil
Infeksi bakteri dalam rahim dapat menghasilkan racun yang mempengaruhi fungsi ginjal, menyebabkan kucing minum lebih banyak dan buang air kecil lebih sering. Perubahan ini sering kali menjadi tanda awal yang diperhatikan oleh pemilik.
6. Pembengkakan Abdomen
Pada pyometra tertutup, leher rahim tertutup sehingga nanah terperangkap di dalam rahim, menyebabkan pembengkakan perut. Kucing mungkin menunjukkan ketidaknyamanan atau rasa sakit saat perutnya disentuh.
7. Demam
Peningkatan suhu tubuh adalah respons umum terhadap infeksi. Namun, pada beberapa kasus, kucing dengan pyometra mungkin tidak menunjukkan demam, terutama jika sistem kekebalan tubuhnya tertekan.
Cara Mengatasi Pyometra pada Kucing
Pyometra adalah kondisi serius pada kucing betina yang ditandai dengan infeksi dan penumpukan nanah di dalam rahim. Cara mengobati pyometra pada kucing yang tepat dan cepat akan mampu membantu menyelamatkan nyawa kucing kesayangan kamu. Berikut adalah beberapa metode penanganan pyometra pada kucing:
1. Ovariohisterektomi (Pengangkatan Rahim dan Ovarium)
Metode paling efektif dan umum digunakan untuk mengatasi pyometra adalah melalui prosedur bedah yang disebut ovariohisterektomi. Dalam prosedur ini, rahim dan ovarium kucing diangkat secara keseluruhan untuk menghilangkan sumber infeksi.
Operasi ini tidak hanya menyembuhkan pyometra tetapi juga mencegah kekambuhan di masa depan. Sebelum operasi, kondisi kucing harus distabilkan dengan pemberian cairan infus dan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang ada.
2. Terapi Medis dengan Obat-obatan
Pada kasus tertentu, terutama jika pemilik ingin mempertahankan kemampuan reproduksi kucing, terapi medis dapat dipertimbangkan. Cara mengobati pyometra melibatkan penggunaan obat-obatan seperti prostaglandin dapat membantu mengeluarkan nanah dari rahim dengan merangsang kontraksi dan membuka serviks.
Namun, metode ini memiliki risiko dan tingkat keberhasilan yang lebih rendah dibandingkan dengan pembedahan. Selain itu, terapi medis hanya efektif pada kasus pyometra terbuka, di mana serviks masih terbuka dan memungkinkan keluarnya nanah.
3. Perawatan Pasca Penanganan
Setelah penanganan, baik melalui pembedahan maupun terapi medis, perawatan lanjutan sangat penting untuk memastikan pemulihan kucing. Pemberian antibiotik harus dilanjutkan sesuai anjuran dokter hewan untuk memastikan infeksi benar-benar teratasi.
Pemantauan kondisi kucing secara rutin, termasuk suhu tubuh, nafsu makan, dan perilaku umum, juga diperlukan. Jika terjadi tanda-tanda komplikasi seperti demam, muntah, atau kelemahan, segera konsultasikan dengan dokter hewan.
Cara paling efektif untuk mencegah pyometra adalah dengan melakukan sterilisasi pada kucing betina sebelum mencapai masa birahi pertamanya, biasanya pada usia sekitar 6 bulan. Sterilisasi tidak hanya mencegah pyometra tetapi juga mengurangi risiko kanker reproduksi dan masalah kesehatan lainnya.
Biaya Operasi Pyometra pada Kucing
Karena merupakan infeksi serius pada kucing, Pyometra harus segera ditangani dengan tepat. memerlukan penanganan segera. Penanganan utama untuk kondisi ini adalah melalui prosedur bedah yang dikenal sebagai ovariohysterectomy, yaitu pengangkatan rahim dan ovarium secara menyeluruh.
Biaya operasi pyometra kucing dapat bervariasi tergantung pada lokasi, fasilitas klinik, dan kompleksitas kasus. Secara umum, estimasi biaya yang mungkin dikeluarkan meliputi:
- Pemeriksaan awal sekitar Rp50.000
- Operasi bedah sekitar Rp250.000
- Biaya perawatan pascaoperasi berupa buka peran Rp50.000 dan buka jahitan Rp50.000
Total estimasi biaya berkisar antara Rp400.000 hingga Rp500.000. Namun, biaya ini dapat berbeda di setiap klinik dan dapat berubah seiring waktu. Jadi, sebaiknya, segera konsultasikan dengan dokter hewan terdekat agar mendapatkan informasi terkini yang lebih lanjut.
Bagi pemilik anabul yang ingin melakukan pencegahan, penting untuk mengetahui tindakan apa yang tepat serta kisaran biayanya. Sterilisasi atau spaying adalah metode pencegahan utama untuk menghindari pyometra.
Prosedur ini tidak hanya mencegah infeksi rahim tetapi juga mengurangi risiko kanker reproduksi dan perilaku yang tidak diinginkan terkait siklus birahi. Biaya sterilisasi kucing betina bervariasi, dengan kisaran antara Rp800.000 hingga Rp3.100.000, tergantung pada klinik dan fasilitas yang dipilih.
Apakah Hewan Kesayangan Harus Dilindungi dengan Asuransi Hewan Peliharaan?
Menghadapi kasus pyometra pada kucing bukan hanya soal keberanian, tetapi juga kesiapan finansial. Biaya operasi pyometra kucing memang bisa menjadi beban bagi pemilik, namun dibandingkan dengan risiko kehilangan hewan kesayangan, biaya ini adalah investasi untuk menyelamatkan nyawa. Inilah mengapa memiliki Asuransi Hewan Peliharaan bisa menjadi keputusan cerdas.
Dengan asuransi, pemilik kucing tidak perlu panik menghadapi biaya mendadak akibat kondisi darurat seperti pyometra. Selain itu, asuransi juga mencakup berbagai perawatan kesehatan lain yang dapat membantu menjaga kucing tetap sehat dan bahagia dalam jangka panjang.
Jangan biarkan faktor biaya menjadi penghalang untuk memberikan perawatan terbaik bagi kucing. Segera konsultasikan dengan dokter hewan tentang opsi terbaik, baik dalam pencegahan maupun penanganan pyometra. Karena pada akhirnya, kesehatan dan kesejahteraan kucing kamu adalah prioritas yang tidak ternilai harganya.
Bagi pemilik anabul yang ingin memberikan perlindungan maksimal melalui Asuransi Hewan Peliharaan, bisa melakukan pembelian produk tersebut di Igloo. Caranya tergolong mudah, yaitu melalui beberapa langkah mudah berikut:
- Kunjungi website Igloo atau bisa langsung mengunjungi halaman “Asuransi Hewan Peliharaan“
- Tentukan polis yang dibutuhkan, apakah asuransi anjing atau asuransi kucing, sesuai dengan hewan peliharaan kamu, termasuk untuk hewan yang tidak memiliki sertifikat
- Pilih “Cari di Sini” untuk mendapatkan produk asuransi yang sesuai kebutuhan
- Isi detail informasi hewan peliharaan dengan cermat dan hati-hati, pastikan semua data yang kamu berikan benar
- Lakukan pembayaran agar polis asuransi bisa segera diterbitkan, sehingga kamu bisa mengajukan klaim saat terjadi risiko sesuai pertanggungan yang diberikan
Tak hanya asuransi hewan, Igloo juga menyediakan berbagai perlindungan lainnya seperti Asuransi Mobil, Asuransi Motor, Asuransi Kecelakaan Diri hingga Asuransi Perjalanan. Dengan proteksi yang tepat, kamu tidak perlu khawatir dengan biaya tak terduga, sehingga keuangan tetap aman dan stabil.