8 Cara Mengatasi Kucing Birahi dan Ciri-Cirinya
Kucing birahi merupakan istilah yang sering dipakai untuk menggambarkan kucing yang sedang berada di masa kawin. Umumnya, masa birahi kucing ini dimulai ketika mereka berada di masa subur antara 6-10 bulan, ada banyak sekali ciri-ciri kucing birahi, baik itu untuk jantan maupun betina.
Kucing jantan dan betina memiliki ciri-ciri birahi yang berbeda, oleh karena itulah penting untuk mengetahui apa saja ciri-ciri kucing birahi jantan dan ciri-ciri kucing birahi betina supaya bisa dilakukan langkah yang tepat.
Nah, berikut ini akan kami jelaskan berbagai ciri kucing birahi beserta cara mengatasi kucing birahi baik untuk jantan maupun betina.
Ciri-ciri Kucing Birahi (Jantan maupun Betina)
Sebelum melakukan tindak yang tepat, kamu harus tahu apa saja ciri kucing yang sedang birahi. Kucing jantan dan betina memiliki ciri yang berbeda, berikut akan kami jelaskan ciri-ciri kucing birahi jantan dan betina:
1. Menggaruk-garuk
Kucing jantan yang sedang birahi akan sering menggaruk-garuk benda di sekitarnya. Ini bukan hanya kebiasaan biasa, melainkan cara mereka untuk menkamui wilayah.
Ketika menggaruk, kucing meninggalkan feromon dari kelenjar di telapak kaki mereka, yang berfungsi sebagai penanda bau dan visual bagi kucing lain.
2. Mengeluarkan Suara
Kucing jantan birahi akan mengeluarkan suara yang khas, sering disebut sebagai “calling”. Suara ini biasanya lebih keras dan lebih panjang dari meongan biasa, terdengar seperti raungan atau lolongan.
Tujuannya adalah untuk menarik perhatian kucing betina yang berada dalam jarak jauh.
3. Menggoyang-goyangkan Punggung
Saat terangsang, kucing jantan akan menggoyang-goyangkan punggungnya dari sisi ke sisi. Gerakan ini biasanya disertai dengan ekor yang tegak dan bulu yang berdiri. Ini adalah tanda bahwa kucing sedang dalam keadaan sangat siap untuk kawin.
4. Mengeluarkan Feromon
Kucing jantan akan memproduksi feromon dalam jumlah yang lebih besar selama masa birahi. Feromon ini memiliki aroma yang khas yang hanya dapat dideteksi oleh kucing lain.
Meskipun manusia tidak dapat menciumnya, feromon ini sangat efektif dalam menarik kucing betina.
5. Sering Bepergian
Kucing jantan birahi akan cenderung berkeliaran jauh dari rumah. Mereka bisa bepergian hingga beberapa kilometer untuk mencari kucing betina. Perilaku ini bisa sangat berbahaya karena meningkatkan risiko kecelakaan, perkelahian dengan kucing lain, atau tersesat.
6. Lebih Agresif
Selama masa birahi, kucing jantan menjadi lebih teritorial dan agresif. Mereka mungkin menyerang kucing jantan lain yang memasuki wilayah mereka, bahkan jika sebelumnya mereka bersikap bersahabat. Peningkatan agresi ini juga bisa diarahkan pada manusia atau hewan peliharaan lain di rumah.
7. Melakukan Posisi Kawin
Kucing betina birahi akan sering menunjukkan posisi kawin, yang dikenal sebagai “lordosis”. Mereka akan merendahkan bagian depan tubuh, mengangkat pinggul, dan menggerakkan ekor ke samping. Posisi ini menunjukkan kesiapan mereka untuk kawin dan merangsang kucing jantan.
8. Bersikap Lebih Manja
Selama masa birahi, kucing betina menjadi jauh lebih manja dan aktif mencari perhatian. Mereka mungkin menggosok-gosokkan tubuhnya pada kaki kamu, perabotan, atau benda lain lebih sering dari biasanya. Perilaku ini adalah cara mereka menkamui objek dengan feromon dan mencari perhatian.
9. Sering Kabur Keluar Rumah
Kucing betina birahi memiliki dorongan kuat untuk mencari pasangan. Mereka mungkin mencoba kabur setiap kali ada kesempatan, bahkan jika biasanya mereka adalah kucing dalam ruangan. Ini bisa sangat berbahaya dan meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan.
10. Bagian Ekor Terlihat Melengkung
Ekor kucing betina birahi akan sering terlihat melengkung atau bergetar. Ketika dielus di sekitar area pantat, mereka mungkin mengangkat ekor mereka tinggi-tinggi dan ke samping, menunjukkan kesiapan mereka untuk kawin.
11. Berguling-guling di Lantai
Kucing betina birahi sering berguling-guling di lantai. Perilaku ini bukan hanya bentuk permainan, tetapi juga cara untuk menyebarkan feromon mereka dan menunjukkan ketertarikan pada kucing jantan yang mungkin berada di sekitar.
12. Mengubah Posisi Tidur saat Dielus
Ketika dielus, terutama di area punggung, kucing betina birahi mungkin secara refleks mengubah posisi tidurnya menjadi posisi kawin.
Mereka akan mengangkat panggul dan menggoyangkan ekor mereka. Ini adalah respons hormonal yang menunjukkan kesiapan mereka untuk kawin.
13. Suka Melarikan Diri
Baik kucing jantan maupun betina yang sedang birahi akan menunjukkan kecenderungan kuat untuk melarikan diri.
Mereka akan mencoba untuk keluar setiap kali ada kesempatan, bahkan jika biasanya mereka tidak tertarik pada dunia luar. Ini adalah upaya mereka untuk mencari pasangan kawin.
Cara Mengatasi Kucing Birahi (Jantan maupun Betina)
Mungkin kamu bertanya-tanya, berapa lama kucing birahi akan hilang? Jawabannya adalah 6-8 hari, siklus ini dimulai sejak umur kucing mencapai 6-10 bulan. Pada masa kucing sedang birahi ini, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:
1. Memberikan Perhatian Lebih kepada Kucing
Jika kucing kamu masih di bawah 1 tahun, cara mengatasi kucing birahi yang belum cukup umur terbaik adalah dengan memberikan perhatian ekstra.
Luangkan waktu setidaknya 30 menit sehari untuk berinteraksi langsung dengan mereka. Kamu bisa bermain, menyisir bulu, atau hanya duduk bersama sambil mengelus mereka.
2. Memberikan Waktu Kucing untuk Menyendiri
Cara agar kucing berhenti birahi yang pertama adalah membiarkan kucing waktu untuk menyendiri. Meskipun perhatian itu penting, namun mereka juga butuh waktu pribadi selama masa birahi.
Sediakan area khusus di rumah yang tenang dan nyaman untuk kucing kamu. Ini bisa berupa kotak karton yang dilapisi selimut lembut atau tempat tidur kucing yang ditempatkan di sudut yang tenang.
3. Melakukan Sterilisasi pada Kucing
Salah satu cara mengatasi kucing birahi pipis sembarangan adalah dengan sterilisasi. Sterilisasi adalah solusi jangka panjang yang efektif untuk mengatasi masalah birahi yang terjadi pada kucing.
Diskusikan dengan dokter hewan tentang waktu yang tepat untuk melakukan sterilisasi, biasanya dimulai pada usia 4-6 bulan.
4. Bermain bersama Kucing
Mengajak kucing bermain adalah salah satu cara mengatasi kucing birahi agar tidak berisik.
Gunakan mainan interaktif seperti tongkat dengan bulu-bulu atau laser pointer untuk mendorong kucing bergerak aktif. Adakan sesi bermain terstruktur setidaknya dua kali sehari, masing-masing selama 15-20 menit.
5. Atur Suhu Kandang agar Lebih Hangat
Suhu yang tepat dapat membantu proses perkawinan kucing dan memberikan kenyamanan selama masa birahi.
Jaga suhu kandang antara 20-22°C (68-72°F). Gunakan termometer untuk memantau suhu secara teratur. Jika diperlukan, gunakan penghangat ruangan khusus hewan atau selimut pemanas.
6. Menjauhkan Kucing Jantan dari Kucing Betina
Cara mengatasi kucing birahi jantan tanpa dikawinkan sangat mudah, kamu tinggal memisahkan kedua jenis kucing ini.
Sama halnya dengan cara mengatasi kucing birahi betina tanpa dikawinkan, pemisahan adalah kuncinya.Tempatkan mereka di ruangan yang berbeda selama masa birahi, pastikan pintu tertutup rapat dan tidak ada celah untuk kabur.
7. Mengawinkan Kucing
Jika kamu berencana untuk mengawinkan kucing, lakukan dengan persiapan matang. Konsultasikan dengan dokter hewan terlebih dahulu untuk memastikan kesehatan dan kesiapan kucing kamu. Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh pada kedua kucing sebelum perkawinan.
8. Pastikan Kotak Pasir Bersih
Kebersihan kotak pasir sangat penting selama masa birahi, terutama untuk kucing betina. Bersihkan kotak pasir setidaknya dua kali sehari dan ganti seluruh pasir sekali seminggu atau lebih sering jika diperlukan.
Selain itu, memberikan makanan favorit juga menjadi salah satu cara mengatasi kucing birahi tidak mau makan.
Solusi Lengkap Menghadapi Kucing Birahi dengan Asuransi Hewan
Nah, itulah tadi ciri-ciri kucing birahi baik jantan maupun betina beserta cara mengatasinya. Jika kucing kamu di rumah menunjukkan tkamu-tkamu seperti di atas, segera lakukan langkah-langkah yang sudah kami bagikan untuk membantu mereka melewati masa birahi.
Memahami perilaku kucing selama masa birahi juga bisa membantu kamu mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul. Untuk memberixkan perlindungan lebih, pertimbangkan untuk memiliki asuransi hewan peliharaan.
Asuransi ini dapat membantu menanggung biaya konsultasi dengan dokter hewan, perawatan darurat, dan kebutuhan kesehatan lainnya, sehingga kamu dapat lebih tenang dalam merawat hewan kesayangan.
Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut tentang asuransi hewan yang sesuai dengan kebutuhan kucingmu!
Di Igloo pembelian Asuransi Hewan Peliharaan cukup beberapa langkah saja dan kamu sudah bisa mendapatkan polis yang kamu inginkan, berikut ini langkahnya:
- Kunjungilah “Asuransi Hewan Peliharaan”.
- Tentukan polis asuransi hewan yang kamu butuhkan. Di Igloo telah menyediakan asuransi untuk anjing ataupun kucing kesayangan kalian meskipun tidak punya sertifikat (Stambum/ICA).
- Pilihlah “Cari di Sini” untuk menentukan hewan peliharaan yang akan kamu belikan asuransinya.
- Isikan detail informasi hewan peliharaan.
- Selesaikan tahap pembayaran dan dapatkan polis asuransinya. Setelah itu barulah kamu bisa melakukan klaim terhadap pertanggungan yang mereka berikan.
Di Igloo selain Asuransi Hewan Peliharaan, kamu juga bisa menemukan berbagai produk asuransi lain yang kamu butuhkan. Diantaranya Asuransi Sepeda Motor, Asuransi Mobil, Asuransi Kesehatan dan Asuransi Perjalanan.
Jangan sampai rancangan finansial mu terganggu hanya karena pembengkakan biaya perawatan hewan.