Skip to content

Kucing Makan Laron: Aman atau Berbahaya? Ini Penjelasan Lengkapnya

kucing makan laron

Melihat kucing makan laron saat musim hujan mungkin terasa lucu sekaligus membuat penasaran. Banyak pemilik kucing bertanya-tanya apakah perilaku ini aman, wajar, atau justru berbahaya. Laron yang beterbangan biasanya memancing insting berburu pada kucing, sehingga mereka refleks mengejar dan memakannya. 

Meski terlihat seperti camilan alami, tetap ada hal-hal penting yang perlu dipahami sebelum menganggapnya aman. Oleh karena itu, artikel Igloo ini akan membahas secara tuntas dari risiko, manfaat, hingga langkah penanganannya.

Apakah Aman Jika Kucing Makan Laron?

apakah aman jika kucing makan laron
Sumber Foto: GSR-PhotoStudio via Envato

Berbicara tentang pemandangan yang mengejutkan, di mana kucing makan laron, mungkin saja timbul berbagai pertanyaan. Apakah aman jika anabul kesayangan sudah terlanjur makan laron?

Sebelum menjelaskan lebih dalam mengenai aman atau tidaknya perilaku ini, kamu perlu tahu bahwa kucing adalah hewan pemangsa secara alami. Gerakan laron yang acak dan jumlahnya yang banyak sering memicu insting berburu. 

Namun, pertanyaan seperti bolehkah kucing makan laron, apakah bahaya jika anabul kesayangan makan laron, dan kenapa mereka memakan hewan tersebut, sering muncul di benak para pemilik anabul. Pertanyaan ini mungkin saja muncul karena beberapa pemilik belum mengetahui risiko yang mungkin terjadi. 

Pada dasarnya, beberapa kucing yang sudah terlanjur makan laron tidak masalah. Akan tetapi, jika berlebihan justru dapat menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan. Secara umum, laron mengandung protein yang bisa dianggap sebagai camilan alami bagi kucing. 

Namun risiko muncul jika kucing memakannya dalam jumlah besar, karena sayap laron sulit dicerna dan dapat memicu muntah atau diare. Laron yang terpapar pestisida atau bahan kimia dari lingkungan juga berpotensi menimbulkan bahaya kucing makan laron. Jadi, aman tidaknya sangat bergantung pada jumlah dan kondisi laron tersebut.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui perihal aman tidaknya apabila anabul kesayangan makan laron:

  • Sayap laron dapat menumpuk di lambung dan memicu muntah.
  • Laron yang terkena pestisida dapat menyebabkan keracunan.
  • Kucing bisa mengalami diare karena sistem pencernaan tiba-tiba menerima makanan asing.
  • Konsumsi laron berlebihan bisa mengganggu keseimbangan nutrisi hariannya.
  • Kucing berpotensi tersedak sayap laron yang menggumpal saat dimakan sekaligus.

Tanda-Tanda Kucing Keracunan Setelah Makan Laron

Sebelum memahami tanda-tandanya, penting bagi pemilik untuk mengenali bagaimana tubuh kucing bereaksi terhadap makanan yang tidak biasa. Keracunan akibat laron biasanya terjadi ketika kucing memakan laron yang terpapar zat kimia atau jumlahnya berlebihan. Pada tahap awal, gejalanya terlihat ringan dan sering diabaikan, padahal memberi petunjuk bahwa sistem pencernaan sedang bereaksi terhadap sesuatu yang tidak seharusnya masuk ke tubuh. Jika dibiarkan, efek kucing makan laron dapat bertambah parah.

  • Tanda-tanda keracunan yang perlu diperhatikan antara lain:
  • Muntah berulang, terutama disertai sisa sayap laron.
  • Diare atau feses berair dengan bau menyengat.
  • Kucing tampak lemas dan tidak mau makan.
  • Air liur berlebihan atau drooling.
  • Napas cepat dan tidak stabil.
  • Gerakan tubuh tidak seimbang, seperti sempoyongan.
  • Perut tampak kembung atau kucing sering mengeong kesakitan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Kucing Makan Laron Terlalu Banyak?

Mengetahui langkah yang tepat sangat penting agar kondisi kucing tidak semakin memburuk. Ketika melihat kucing makan laron dalam jumlah banyak, pemilik sering kali panik karena takut terjadi sesuatu. Namun, kepanikan justru bisa membuat penanganan menjadi lambat. Yang diperlukan adalah tindakan sederhana namun terarah untuk memastikan kondisi kucing tetap stabil. Selain itu, memahami manfaat kucing makan laron dalam batas wajar juga membantu pemilik tidak langsung terlalu khawatir ketika kucing hanya makan sedikit.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan ketika kucing makan terlalu banyak laron:

  • Beri kucing air minum agar membantu proses pencernaan.
  • Awasi perilakunya selama beberapa jam pertama untuk melihat tanda muntah atau diare.
  • Hindari memberikan makanan berat hingga kondisi pencernaan membaik.
  • Berikan makanan basah yang ringan untuk meredakan pencernaan.
  • Bersihkan area rumah dari laron agar kucing tidak memakannya lagi.
  • Jika kucing muntah berulang, segera hentikan pemberian makanan sementara.
  • Catat waktu munculnya gejala untuk memudahkan pemeriksaan dokter nanti.

Dengan penanganan awal yang tepat, sebagian besar kucing bisa pulih sendiri tanpa bantuan medis. Namun pemilik tetap harus waspada jika gejala berlangsung lebih dari 12 jam.

Kapan Harus Membawa ke Dokter Hewan?

Pemilik kucing perlu memahami batas antara gejala ringan dan tanda bahaya. Sebagian besar kucing bisa mengatasi gangguan pencernaan kecil secara mandiri, tetapi beberapa kondisi membutuhkan intervensi profesional. 

Membawa kucing ke dokter hewan adalah keputusan terbaik ketika pemilik melihat gejala yang tidak membaik, terutama jika laron yang dimakan dicurigai terpapar bahan kimia. Reaksi tubuh kucing bisa berbeda-beda, sehingga selalu lebih aman mengambil langkah medis ketika ragu.

Apabila anabul menunjukkan salah satu dari beberapa tanda berikut, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan:

  • Kucing tidak berhenti muntah lebih dari 3 kali dalam 6 jam.
  • Kucing tampak sangat lemas dan tidak responsif.
  • Ada darah pada muntah atau feses.
  • Kucing tidak mau makan dan minum selama lebih dari 12 jam.
  • Napasnya terlihat terengah atau tidak stabil.
  • Perut tampak keras atau kucing terus mengeong kesakitan.
  • Gejala semakin parah meski sudah diberi perawatan awal di rumah.

Kucing Kamu Sudah Terproteksi dengan Baik? Sudah Pilih Asuransi yang Tepat?

Memahami berbagai risiko dan penanganan ketika kucing makan laron adalah langkah penting bagi setiap pemilik hewan agar tetap tenang saat menghadapi situasi seperti ini. Setiap kucing memiliki reaksi yang berbeda, sehingga memperhatikan perubahan perilakunya setelah makan laron sangat membantu dalam menentukan tindakan yang tepat. 

Meskipun sebagian besar kasus tidak berbahaya, tetap ada kemungkinan munculnya masalah pencernaan atau iritasi akibat konsumsi berlebihan. Karena itu, pemilik perlu selalu waspada terhadap kondisi lingkungan dan memastikan kucing tidak terus-menerus berburu laron dalam jumlah besar. Dengan perhatian yang tepat, kondisi kucing makan laron dapat ditangani dengan aman dan tanpa panik.

Untuk perlindungan ekstra, kamu bisa mempertimbangkan menggunakan asuransi hewan dari Igloo agar kejadian seperti kucing makan laron maupun risiko kesehatan lainnya dapat ditangani dengan dukungan finansial yang lebih aman. Langkah pembelian sangat mudah, cukup ikuti panduan berikut:

  • Akses website Igloo dan buka halaman Asuransi Hewan Peliharaan.
  • Pilih polis asuransi hewan, baik untuk kucing maupun anjing (termasuk anabul tanpa sertifikat Stambum/ICA).
  • Klik “Cari di Sini” pada produk asuransi yang ingin kamu beli.
  • Isi detail informasi hewan peliharaan secara lengkap dan benar.
  • Lakukan pembayaran premi dengan metode pembayaran pilihanmu.
  • Tunggu hingga polis asuransi diterbitkan secara resmi.

Tidak hanya Asuransi Hewan Peliharaan, Igloo juga memudahkan kamu mendapatkan proteksi terbaik dari berbagai produk asuransi lainnya. Di mana, kamu bisa memilih Asuransi Mobil, Asuransi Motor, Asuransi Kecelakaan Diri, dan Asuransi Perjalanan.