6 Penyebab Kucing Muntah Makanan Lengkap dengan Cara Mengatasinya
Terkadang, pemilik anabul melihat hewan peliharaannya muntah secara tiba-tiba bahkan setelah makan. Apakah kucing muntah makan itu wajar? Pertanyaaan tersebut seringkali muncul karena kekhawatiran pada anabul kesayangan, terlebih bagi mereka yang baru pertama kali mengalami kondisi tersebut.
Pada dasarnya, kucing muntah makanan itu wajar. Muntah pada kucing mungkin saja merupakan respon tubuh terhadap sesuatu. Akan tetapi, ada beberapa hal yang mengharuskan kamu lebih waspada terhadap kondisi di mana kucing mengeluarkan makanannya. Nah, melalui artikel Igloo ini, kita bisa bersama-sama mencari tahu penyebab kucing muntah makanan, cara mengatasi, serta kapan seharusnya pemilik anabul membawanya pergi ke dokter hewan.
Penyebab Kucing Muntah Makanan
Dalam beberapa kondisi, kucing muntah setelah makan wet food maupun dry food, merupakan hal yang harus diwaspadai. Agar bisa melakukan penanganan yang tepat, kamu harus tahu hal apa yang menjadi penyebab kucing muntah.
Terdapat beberapa penyebab kucing muntah makanan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Makan dalam Porsi Banyak
Saat melihat makanan dalam porsi yang banyak, bukan tidak mungkin anabul kesayangan tidak akan ragu untuk segera menghabiskannya. Hal tersebut bisa terjadi karena nafsu makan yang tinggi atau karena anabul merasa lapar. Sayangnya, hewan bulu menggemaskan tersebut tidak tahu kapan waktu untuk berhenti makan, meski perut sudah penuh terisi makanan.
Alhasil, kucing muntah makanan setelah makan dry food. Apabila hal tersebut terjadi tidak lama setelah kucing makan, muntahan mungkin masih berbentuk makanan yang ia makan. Misalnya, saat kucing makan dry food kibble ikan, ia juga mengeluarkan muntah makanan dengan bentuk yang sama, belum berubah sama sekali.
2. Reaksi Alergi terhadap Zat Tertentu
Reaksi alergi kucing terhadap zat tertentu bisa menjadi penyebab anabul memuntahkan makanannya. Alergi makanan umumnya disebabkan oleh protein tertentu, seperti ayam, ikan, atau produk susu.
Muntah terjadi sebagai respon tubuh kucing yang tidak bisa mentoleransi zat tertentu dalam makanannya. Untuk mengatasi ini, penting untuk mengidentifikasi penyebab alergi dengan mencoba diet eliminasi, yaitu mengganti jenis makanan secara bertahap.
3. Makan dengan Cepat
Apabila kamu tiba-tiba melihat kucing muntah makanan utuh, apakah kamu mengamati bagaimana anabul saat makan? Kucing yang makan dengan cepat sangat mungkin menyebabkan anabul kembali mengeluarkan makanan melalui muntahan.
Kucing bisa saja makan dengan cepat apabila melihat makanan kesukaan atau mencium bau makanan yang menggugah selera. Hal ini membuat kucing begitu bersemangat sehingga begitu terburu-buru dalam menghabiskan makanannya. Kondisi ini juga bisa terjadi saat kucing khawatir akan anabul lain akan merebut makanan miliknya.
4. Kesulitan dalam Mencerna Makanan
Kucing bisa muntah karena kesulitan mencerna makanan, terutama jika makanan yang dikonsumsi terlalu berat atau tidak sesuai dengan sistem pencernaannya. Beberapa kucing memiliki sensitivitas terhadap jenis makanan tertentu, seperti makanan berlemak tinggi atau makanan yang mengandung bahan buatan. Ketika makanan sulit dicerna, kucing mungkin muntah tak lama setelah makan.
Faktor lain seperti gangguan pencernaan, lambatnya pergerakan usus, atau masalah kesehatan seperti pankreatitis juga dapat menyebabkan muntah. Jika muntah terjadi secara terus-menerus, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mengidentifikasi penyebabnya dan menyesuaikan diet yang lebih cocok untuk kucing.
5. Bergerak Aktif setelah Makan
Kucing yang muntah setelah makan mungkin disebabkan oleh aktivitas fisik yang berlebihan segera setelah makan. Ketika kucing bergerak terlalu aktif setelah makan, perut yang penuh bisa terganggu, menyebabkan makanan dikeluarkan kembali. Hal ini umum terjadi pada kucing yang suka berlari atau bermain sesaat setelah makan.
Untuk mencegahnya, berikan waktu istirahat beberapa saat setelah kucing makan sebelum bermain. Pisahkan waktu makan dan bermain untuk menghindari gangguan pencernaan. Jika muntah terus berlanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan guna memastikan tidak ada masalah kesehatan lain yang mendasarinya.
6. Makan Tanaman Beracun atau Makanan yang Sudah Basi
Kucing yang makan tanaman beracun atau makanan yang sudah basi berisiko mengalami muntah dan masalah kesehatan lainnya. Beberapa tanaman, seperti lidah mertua, bakung, atau azalea, mengandung racun yang dapat merusak sistem pencernaan kucing. Selain muntah, gejalanya meliputi diare, lemas, dan kehilangan nafsu makan.
Makanan yang sudah basi atau terkontaminasi bakteri seperti salmonella juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan yang parah. Jika kucing menunjukkan gejala setelah mengonsumsi tanaman beracun atau makanan basi, segera bawa ke dokter hewan untuk penanganan. Pastikan lingkungan kucing bebas dari tanaman beracun dan makanan yang tidak layak dimakan.
Cara Mengatasi Kucing Muntah Makanan
Kucing muntah makanan dan bulu setelah menghabiskan makanannya? Kondisi semacam ini sangat mungkin membuat pemilik anabul khawatir. Akan tetapi, jika muntah tidak kembali berulang, kamu tidak perlu khawatir. Sebaiknya segera lakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi masalah tersebut:
1. Membersihkan Benda yang ada pada Mulut Kucing
Salah satu langkah yang tepat untuk bisa mengatasi kucing muntah makanan adalah dengan segera membersihkan benda yang ada pada mulut anabul. Misalnya, apabila terdapat bulu pada mulut kucing, kamu harus segera membersihkannya agar tidak tertelan dan kembali menyebabkan kucing muntah. Sebelum membuka mulut anabul, peluk lembut dan tunggu hingga ia tenang.
2. Memberikan Minum dan Makanan setelah Kucing Muntah
Saat kucing muntah dan mengeluarkan makanan yang ia makan sebelumnya, kamu bisa memberikannya minum dan sedikit makanan. Akan tetapi, pastikan terlebih dahulu bahwa anabul dalam keadaan tenang.
3. Perhatikan Porsi Makan Anabul
Kucing muntah makan mungkin saja terjadi karena kucing makan dalam porsi yang banyak. Ini tentu bisa menjadi perhatian penting bagi pemilik agar memberikan makan anabul dengan porsi yang sesuai.
4. Mengganti Makanan
Mengganti makanan kucing bisa membantu mengatasi muntah, terutama jika disebabkan oleh intoleransi atau alergi. Mulailah dengan mengganti makanannya secara bertahap selama 7-10 hari, mencampurkan makanan lama dengan yang baru dalam jumlah kecil.
Pilih makanan yang berkualitas dan diformulasikan untuk kucing dengan sensitivitas pencernaan. Perhatikan kandungan makanan guna memastikan bahwa makanan tersebut tidak mengandung lemak yang tinggi dan tanpa ada zat tambahan.
Kapan Harus Dibawa ke Dokter Hewan?
Kucing muntah makanan sesekali saja masih tergolong normal. Akan tetapi, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai. Pemilik kucing harus segera membawa kucing ke dokter hewan jika anabul muntah berulang kali dalam waktu singkat, terdapat darah, atau disertai gejala lain seperti diare, penurunan nafsu makan, lemas, dan penurunan berat badan.Â
Selain itu, jika kucing menolak makan atau muntah terus-menerus selama lebih dari 24 jam, ini bisa menjadi tanda masalah serius yang memerlukan penanganan medis segera.
Mengetahui berbagai risiko yang bisa terjadi selama merawat anabul merupakan salah satu bentuk cinta pada hewan kesayangan. Namun, pastikan tindakan kamu tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Akan lebih baik apabila anabul kesayangan terproteksi dengan baik.
Untuk kebutuhan tersebut, kamu bisa segera memilih produk asuransi khusus hewan peliharaan, yaitu untuk kucing dan anjing. Asuransi Hewan Peliharaan tersedia di Igloo. Bahkan, pemilik hewan bisa mendapatkannya hanya dalam beberapa langkah mudah, di antaranya adalah:
- Kunjungi website Igloo atau bisa langsung ke halaman “Asuransi Hewan Peliharaan“.
- Tentukan pilihan polis asuransi sesuai kebutuhan dan jenis hewan peliharaan yang akan kamu proteksi, apakah kucing atau anjing, termasuk yang tidak memiliki sertifikat.
- Lanjutkan dengan memilih tombol “Cari di Sini” untuk bisa menentukan pilihan asuransi yang tepat.
- Isi detail informasi hewan peliharaan secara lengkap dan benar.
- Bayar premi asuransi agar polis bisa segera diterbitkan, jadi kamu bisa melakukan klaim apabila terjadi risiko pada hewan peliharaan.
Memilih Asuransi Hewan Peliharaan merupakan langkah tepat dalam memberikan perlindungan terbaik secara maksimal. Perlindungan juga bisa dilakukan untuk kendaraan termasuk mobil dan motor. Itulah mengapa di Igloo juga tersedia Asuransi Mobil dan Asuransi Motor.