Panduan Minyak Rem Mobil: Jenis dan Kapan Harus Diganti

Minyak rem mobil adalah salah satu komponen vital dalam sistem pengereman hidrolik yang sering luput dari perhatian pemilik kendaraan. Padahal, keberadaan minyak ini sangat penting untuk menjamin kendaraan berhenti secara efektif dan aman. Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari fungsi minyak rem pada mobil secara menyeluruh dan apa dampaknya bila minyak tersebut habis atau kualitasnya menurun.
Artikel ini akan membahas tuntas segala hal tentang minyak rem: mulai dari jenis-jenisnya, cara cek minyak rem mobil, akibat jika tidak diganti, hingga rekomendasi minyak rem mobil terbaik dan harganya. Jangan lewatkan bagian penutup untuk tahu bagaimana cara melindungi kendaraan secara menyeluruh, tidak hanya dari rem blong, tapi juga dari kerugian besar lewat asuransi mobil yang mudah dan fleksibel.
Fungsi Minyak Rem Mobil

Minyak rem berperan sebagai media penghantar tekanan dari pedal rem ke kaliper atau silinder roda. Ketika pedal rem ditekan, tekanan tersebut akan diubah menjadi tekanan hidrolik oleh master silinder, kemudian disalurkan melalui minyak rem untuk menggerakkan kampas rem agar menekan cakram atau tromol.
Fungsi minyak rem pada mobil tidak hanya sebatas itu. Cairan ini juga harus mampu menahan suhu tinggi yang dihasilkan selama proses pengereman. Oleh karena itu, minyak rem harus memiliki titik didih tinggi dan stabil secara kimia agar tidak mudah menguap. Penggunaan minyak rek yang tidak tepat dapat menimbulkan risiko rem blong atau tidak responsif akan meningkat. Maka dari itu, mengecek dan mengganti minyak rem secara berkala adalah hal wajib bagi setiap pemilik mobil.
Jenis Minyak Rem Mobil
Memilih minyak rem harus menyesuaikan dengan spesifikasi pabrikan kendaraan. Selain itu, pastikan membeli minyak rem mobil terbaik dari merek terpercaya agar sistem rem tetap optimal.
Ada beberapa jenis minyak rem yang digunakan pada kendaraan, masing-masing memiliki karakteristik dan tingkat performa yang berbeda. Berikut jenis-jenis umum yang perlu kamu kenali:
1. DOT 3
DOT 3 merupakan jenis yang paling dasar. Titik didihnya lebih rendah dibanding yang lain, dan lebih mudah menyerap air. Jenis minyak rem satu ini banyak digunakan pada mobil lawas atau kendaraan yang memiliki sistem pengereman standar.
2. DOT 4
Minyak rem tipe DOT 4 dirancang khusus untuk menghadapi suhu yang lebih tinggi dibandingkan DOT 3. Selain itu, minyak ini lebih tahan terhadap penyerapan air, sehingga sangat cocok untuk kendaraan dengan sistem pengereman terbaru yang membutuhkan performa optimal.
3. DOT 5
Minyak rem ini berbahan dasar silikon, tidak menyerap air, dan memiliki performa tinggi. Namun, tidak kompatibel dengan sistem rem berbasis DOT 3 atau DOT 4. Jenis minyak rem ini biasanya dipakai di kendaraan dengan kebutuhan khusus, seperti mobil klasik atau kendaraan militer yang punya sistem rem non-standar.
4. DOT 5.1
Meski namanya mirip DOT 5, minyak ini sebenarnya berbasis glikol seperti DOT 3 dan 4, sehingga bisa digunakan pada mobil modern. Titik didihnya sangat tinggi, cocok untuk kendaraan performa tinggi atau mobil dengan beban kerja berat.
Akibat Tidak Mengganti Minyak Rem Mobil
Dalam dunia otomotif, minyak rem bukan sekadar cairan, tetapi juga memiliki “umur pakai” yang tidak bisa diremehkan. Idealnya, kamu perlu melakukan penggantian setelah mobil menempuh perjalanan sekitar 20.000 hingga 40.000 kilometer, atau setiap dua tahun sekali, tergantung seberapa sering dan ekstrem kendaraan digunakan.
Mengabaikan penggantian minyak rem bisa berakibat fatal. Banyak pengemudi yang tidak sadar bahwa kualitas minyak rem dapat menurun seiring waktu dan penggunaan. Beberapa efek minyak rem mobil habis atau rusak antara lain:
1. Pengereman Tidak Responsif
Minyak rem yang sudah terlalu tua atau terkontaminasi air akan menurunkan efisiensi sistem rem. Pedal terasa lebih dalam saat diinjak dan waktu pengereman menjadi lebih lama.
2. Overheating dan Vapour Lock
Saat sistem pengereman bekerja keras, suhu tinggi dapat menyebabkan minyak rem menguap. Gelembung udara yang terbentuk bisa menghambat tekanan hidrolik sehingga pedal rem terasa “kosong”.
3. Kerusakan Komponen Rem
Kalau ada air yang masuk ke sistem rem, lama-lama bisa bikin bagian penting seperti master silinder, kaliper, sampai seal jadi berkarat. Kalau ini dibiarkan, bukan cuma sistem rem yang rusak, tapi juga bisa bikin kamu harus keluar biaya perbaikan yang nggak sedikit.
4. Risiko Kecelakaan Meningkat
Yang paling berbahaya adalah potensi kecelakaan karena sistem pengereman gagal berfungsi ketika dibutuhkan. Itulah sebabnya kamu harus paham cara mengganti minyak rem mobil dan kapan waktunya harus diganti.
Rekomendasi Minyak Rem Mobil
Berikut ini beberapa rekomendasi minyak rem mobil terbaik yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Prestone DOT 4 Brake Fluid
Prestone merupakan merek terpercaya di dunia otomotif. Minyak rem DOT 4 dari Prestone memiliki titik didih tinggi, tahan terhadap kelembapan, dan memberikan performa pengereman stabil dalam berbagai kondisi jalan. Produk ini banyak direkomendasikan untuk mobil penumpang harian dan juga kendaraan dengan sistem pengereman ABS.
2. Bendix DOT 3 Heavy Duty
Bagi kamu yang masih menggunakan mobil dengan sistem rem standar, Bendix DOT 3 adalah pilihan ekonomis dengan kualitas baik. Minyak rem ini dirancang untuk kendaraan dengan suhu kerja sedang hingga tinggi. Harga minyak rem mobil ini pun cukup bersahabat, berkisar antara Rp40.000 – Rp60.000 per botol 300 ml.
3. Motul DOT 5.1 Brake Fluid
Motul dikenal sebagai produsen pelumas berkualitas tinggi untuk kendaraan performa. DOT 5.1 dari Motul memiliki titik didih sangat tinggi dan sangat stabil terhadap tekanan serta suhu ekstrem. Mobil sport, SUV, atau kendaraan yang mampu menempuh perjalanan jauh cocok untuk menggunakan minyak rek ini.
Cara Cek dan Ganti Minyak Rem Mobil
Punya mobil? Artinya kamu juga harus tahu cara sederhana untuk ngecek kondisi minyak rem tanpa alat khusus, hanya melalui beberapa langkah:
- Buka kap mesin dan temukan tangki kecil transparan dengan label “Brake Fluid” – biasanya dekat master rem.
- Lihat batas cairannya, pastikan masih di antara garis “MIN” dan “MAX”.
- Intip warnanya, kalau masih bening atau kekuningan, aman. Sebaliknya, jika warnanya mulai gelap atau terlihat keruh, itu bearti kamu harus segera menggantinya dengan yang baru.
Sementara itu, cara mengganti minyak rem mobil melibatkan pengurasan sistem hidrolik dan pengisian ulang cairan baru. Proses ini sebaiknya dilakukan oleh teknisi di bengkel karena membutuhkan alat bleeding dan keterampilan teknis agar sistem tidak kemasukan udara.
Lindungi Kendaraan dan Diri, Jangan Sepelekan Minyak Rem Mobil
Pada akhirnya, sekecil apa pun komponen, jika menyangkut keselamatan, harus mendapat perhatian penuh. Minyak rem mobil bukan sekadar cairan tambahan; ia adalah penjaga utama keselamatan di setiap perjalanan. Pastikan kamu rutin mengecek kondisi minyak rem dan menggantinya sesuai anjuran pabrikan agar sistem pengereman selalu optimal.
Selain merawat mobil dari sisi teknis, kamu juga perlu melindunginya dari risiko tak terduga yang bisa menimbulkan kerugian besar. Mulai dari kecelakaan, pencurian, hingga kerusakan karena bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
Untuk perlindungan menyeluruh, percayakan pada Asuransi Mobil dari Igloo. Caranya sangat mudah:
- Pertama, akses website resmi Igloo atau langsung kunjungi halaman “Asuransi Mobil“.
- Pilih jenis perlindungan yang kamu butuhkan: apakah hanya untuk kerugian total (TLO), atau proteksi menyeluruh (all risk/komprehensif).
- Klik tombol “Cari di Sini” sesuai jenis perlindungan yang dipilih.
- Isi semua data kendaraan dengan lengkap dan akurat.
- Setelah itu, pilih produk asuransi sesuai kebutuhanmu dan lakukan pembayaran premi secara online.
Dengan mengikuti langkah tersebut, kamu tidak hanya memastikan sistem rem bekerja optimal berkat perawatan rutin, tapi juga melindungi kendaraan dari risiko keuangan besar di masa depan. Jadi, jangan tunda, cek minyak rem mobil kamu hari ini, dan pastikan mobil kamu terlindungi dengan asuransi dari Igloo.