Skip to content

Tanda Anak Kucing Mati di Dalam Perut, Cari Tahu Penyebabnya!

tanda anak kucing mati di dalam perut

Mengetahui tanda-tanda anak kucing mati di dalam perut induknya adalah hal krusial bagi setiap pemilik kucing. Situasi ini bukan hanya menyedihkan, tapi juga berpotensi mengancam nyawa induk kucing jika tidak ditangani dengan cepat.

Komplikasi serius seperti infeksi bisa terjadi, menjadikan pemahaman dini tentang gejala sebagai kunci utama untuk menyelamatkan induk kesayanganmu. 

Artikel ini akan membahas secara langsung tanda-tanda penting, penyebab, serta langkah-langkah darurat yang harus kamu lakukan. Dapatkan informasi akurat agar kamu siap menghadapi situasi sulit demi kesehatan induk kucingmu.

Tanda Anak Kucing Mati di Dalam Perut Induknya

anak kucing mati di dalam perut induknya
Sumber Foto: Maria Sbytova via Shutterstock

Mengenali tanda-tanda anak kucing mati di dalam perut induknya sangat penting untuk penanganan yang cepat. Beberapa hal yang perlu diwaspadai meliputi perubahan perilaku drastis pada induk, seperti menjadi sangat gelisah, mondar-mandir, atau justru terlihat lesu dan depresi, terkadang disertai tangisan yang tidak biasa. 

Sinyal bahaya lainnya adalah penurunan nafsu makan dan minum secara tiba-tiba. Selain itu, perhatikan juga adanya cairan abnormal seperti nanah, cairan berbau busuk, atau darah gelap dari saluran reproduksinya, serta tanda-tanda kelemahan, demam, atau muntah.

Ciri Anak Kucing Sudah Mati di Dalam Perut

Selain tanda umum yang sudah kita bahas, ada ciri-ciri spesifik dan komplikasi yang bisa mengindikasikan anak kucing sudah tidak bernyawa di dalam kandungan. Mengenali ciri ini penting untuk bertindak cepat, karena penanganan yang terlambat bisa membahayakan nyawa induk kucing. 

Salah satu petunjuk awal bisa jadi adalah waktu kelahiran yang sudah lewat dari tanggal perkiraan (lebih dari 67-69 hari kehamilan) tanpa ada tanda-tanda persalinan sama sekali.

Berikut ciri-ciri dan komplikasi yang mungkin terjadi:

  • Kesulitan Melahirkan (Distosia): Induk kucingmu mungkin mengalami kesulitan luar biasa saat melahirkan. Bisa terlihat dari kontraksi yang kuat dan terus-menerus selama lebih dari 30 menit tanpa ada anak kucing yang lahir, atau jeda antar kelahiran anak kucing berikutnya lebih dari 3 jam.

    Hal ini bisa terjadi karena janin yang telah mati tidak dapat membantu mendorong atau memposisikan dirinya dengan benar untuk keluar dari jalan lahir. Jika ini berlanjut, kemungkinan ada masalah serius di dalam rahim.
  • Infeksi Rahim: Ketika anak kucing yang mati tidak berhasil dikeluarkan, tubuh induk kucing akan berusaha menolaknya, yang sayangnya bisa memicu infeksi rahim (metritis).

    Tanda paling khas dari infeksi ini adalah keluarnya cairan dari vagina yang berbau sangat busuk, terkadang berwarna kehijauan, coklat gelap, atau kemerahan. Infeksi ini sangat berbahaya dan berpotensi mengancam jiwa induk.
  • Risiko Kematian Induk dan Janin Lain: Jika janin yang mati terlalu besar untuk keluar atau induk sudah sangat kelelahan, risiko kematian bukan hanya pada janin yang mati, tetapi juga pada induk dan anak kucing lain yang mungkin masih hidup di dalam kandungan. Situasi ini bisa menjadi fatal dalam hitungan jam.
  • Gejala Komplikasi Persalinan: Induk kucing yang mengalami masalah ini sering menunjukkan gejala umum seperti sangat lemas, kehilangan nafsu makan secara total, dan tanda-tanda rasa sakit yang jelas (misalnya mengeong terus-menerus, menjilati area perut berlebihan).

    Meskipun tidak spesifik menunjukkan janin mati, ini adalah tanda bahaya serius. Jika kamu melihat salah satu atau kombinasi dari ciri-ciri dan komplikasi di atas, jangan tunda lagi! Segera bawa induk kucingmu ke dokter hewan terdekat.

    Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, sering kali dengan bantuan USG (ultrasonografi) untuk memastikan kondisi rahim dan detak jantung janin yang tersisa, lalu memberikan penanganan yang tepat, termasuk kemungkinan operasi caesar untuk mengeluarkan janin yang bermasalah.

Jika kamu melihat salah satu atau kombinasi dari ciri-ciri dan komplikasi di atas, jangan tunda lagi! Segera bawa induk kucingmu ke dokter hewan terdekat. 

Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui kondisi induk dan janin, lalu memberikan penanganan yang tepat, termasuk kemungkinan operasi caesar untuk mengeluarkan janin yang bermasalah.

Penyebab Anak Kucing Mati di Dalam Perut

Kematian anak kucing di dalam kandungan bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks, mulai dari masalah kesehatan induk hingga kondisi lingkungan. Memahami penyebab-penyebab ini akan membantumu lebih waspada dan, sebisa mungkin, melakukan pencegahan.

Infeksi

Infeksi adalah salah satu penyebab utama kematian janin pada kucing. Baik itu virus, bakteri, maupun parasit, semuanya bisa menyerang janin dan rahim induk kucing. Beberapa virus berbahaya, seperti panleukopenia, leukemia kucing (FeLV), imunodefisiensi kucing (FIV), herpes kucing, dan coronavirus enterik kucing, dapat memicu keguguran atau kematian janin. 

Infeksi pada awal kehamilan seringkali menyebabkan kematian janin, sementara infeksi di akhir kehamilan bisa berdampak pada kelainan otak pada anak kucing yang lahir. Bakteri dan parasit juga bisa berpotensi menyebabkan infeksi serius pada rahim atau janin, yang berujung pada keguguran atau kematian.

Cacat Bawaan

Terkadang, anak kucing terlahir dengan cacat bawaan atau kelainan genetik yang membuat mereka tidak bisa bertahan hidup. I

Hal ini bisa berupa kelainan pada organ dalam, seperti jantung atau paru-paru, atau bentuk mulut yang tidak sempurna sehingga menyulitkan mereka untuk menyusu atau bernapas dengan baik.

Masalah Nutrisi dan Fisiologis

Kesehatan dan kondisi fisik anak kucing selama di kandungan sangat bergantung pada asupan dari induknya.

  • Kekurangan Berat Badan: Anak kucing yang lahir dengan berat badan di bawah normal memiliki risiko tinggi mengalami masalah pernapasan, dehidrasi, hipotermia (kedinginan ekstrem), dan akhirnya kematian.
  • Dehidrasi: Kekurangan cairan esensial dapat sangat fatal bagi anak kucing jika tidak segera ditangani.
  • Hipotermia: Anak kucing yang baru lahir belum bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri. Paparan dingin ekstrem bisa menyebabkan hipotermia yang berujung pada masalah pernapasan dan gagal jantung.
  • Hipoksia (Kekurangan Oksigen): Jika janin kekurangan oksigen selama masa kehamilan atau persalinan, mereka bisa lahir mati atau dalam kondisi sangat lemah sehingga sulit untuk menyusu dan bertahan hidup.

Komplikasi Kehamilan dan Persalinan

Proses kehamilan dan persalinan pada kucing dapat memunculkan berbagai komplikasi serius yang membahayakan janin. Distosia atau persalinan sulit sering menyebabkan anak kucing mengalami kelelahan atau kekurangan oksigen, terutama bila tidak segera mendapatkan kolostrum, yaitu susu pertama induk yang kaya antibodi. 

Selain itu, infeksi uterus seperti pyometra merupakan kondisi berbahaya yang membuat rahim induk tidak siap untuk melahirkan dan dapat berujung pada komplikasi fatal bagi janin. 

Preeklampsia juga menjadi ancaman karena memengaruhi kondisi fisik induk kucing dan menyulitkan proses persalinan. Tidak kalah berisiko, kelahiran prematur membuat anak kucing rentan mati di dalam kandungan atau kesulitan bertahan hidup setelah lahir.

Faktor Lingkungan dan Trauma

Selain faktor internal dari induk dan janin, kondisi eksternal seperti lingkungan dan trauma fisik juga memiliki peran signifikan dalam kelangsungan hidup anak kucing. Lingkungan yang terlalu dingin, sanitasi yang buruk, atau kurangnya stimulasi dan perawatan dari induk kucing dapat secara drastis mengurangi peluang hidup anak kucing. 

Lebih lanjut, trauma fisik atau kekerasan yang dialami induk kucing selama masa kehamilan dapat menyebabkan cedera serius atau cacat lahir pada janin, yang pada akhirnya bisa berujung pada kematian.

Apakah Induk Kucing Bisa Diselamatkan?

Ya, induk kucing kesayanganmu sangat mungkin untuk diselamatkan. Kunci utamanya adalah deteksi dini dan tindakan medis yang cepat serta tepat.

Jika induk kucing mengalami masalah kesehatan serius atau kesulitan yang membuatnya tidak bisa merawat dirinya dan potensi anak kucing lain, intervensi dokter hewan sesegera mungkin menjadi penyelamat. 

Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab masalahnya dan memberikan penanganan yang sesuai. Penanganan ini bisa berupa pemberian obat-obatan untuk mengatasi infeksi, hingga tindakan bedah seperti operasi caesar untuk mengeluarkan janin yang bermasalah.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Kasus Ini?

Jika muncul tanda mencurigakan seperti perilaku aneh, nafsu makan hilang, cairan abnormal, atau kesulitan melahirkan, segera hubungi dokter hewan dan ceritakan gejalanya secara detail. Siapkan induk kucing untuk pemeriksaan, misalnya USG atau rontgen, agar dokter bisa menentukan langkah yang tepat.

Jangan mencoba mengeluarkan janin sendiri karena bisa berbahaya. Setelah perawatan, rawat induk kucing sesuai arahan dokter, beri obat yang diperlukan, dan pastikan tempat istirahatnya bersih dan nyaman.

Mengenali tanda anak kucing mati di perut induknya adalah langkah vital untuk menyelamatkan induk kesayanganmu. Deteksi dini dan tindakan cepat dokter hewan adalah kunci utama.

Sebagai pemilik, kesiapan menghadapi biaya tak terduga dalam kondisi darurat medis hewan sangatlah penting. Untuk ketenangan pikiran, lindungi anabulmu dengan asuransi hewan peliharaan yang ditawarkan igloo.

Igloo menawarkan:

  • Perlindungan Lengkap: Mencakup biaya rawat jalan dan rawat inap.
  • Pertanggungan Kematian Akibat Kecelakaan: Termasuk biaya kremasi dan kompensasi.
  • Perlindungan Pihak Ketiga: Melindungi dari kerugian jika anabulmu tak sengaja melukai orang atau hewan lain.

Jangan tunda lagi! Berikan perlindungan terbaik untuk anabulmu. Kunjungi Igloo Asuransi Hewan Peliharaan sekarang dan dapatkan ketenangan pikiran dalam merawat anabulmu dari hal-hal yang tidak terduga.