Skip to content

Ukuran Angin Ban Motor Lengkap, Bagus Nitrogen atau Angin Biasa?

ukuran angin ban motor

Banyak pengendara motor mengabaikan tekanan angin ban yang tepat. Ban kempes atau terlalu keras sering diabaikan pengendara motor. Padahal kondisi ini menyebabkan risiko kecelakaan, boros bahan bakar, dan kerusakan komponen kendaraan yang sering tidak disadari.

Tekanan angin yang salah mengurangi daya cengkram ban pada aspal. Hal ini membuat motor menjadi sulit dikendalikan saat bermanuver atau pengereman mendadak. Keausan ban tidak merata juga bisa memperpendek umur pakai dan meningkatkan biaya perawatan kendaraan secara signifikan.

Memahami ukuran angin ban sesuai jenis motor merupakan salah satu kunci keamanan berkendara. Setiap tipe motor memiliki tekanan angin ban standar berbeda berdasarkan bobot dan fungsinya. Perawatan rutin dan pemeriksaan berkala menjamin performa optimal dan keselamatan kamu.

Ukuran Angin Ban Motor Berdasarkan Jenis Motor

ukuran tekanan angin ban motor
Sumber Foto: NONGASIMO via Shutterstock

Menjaga tekanan angin ban sesuai rekomendasi sangat penting untuk kenyamanan, keamanan, dan efisiensi bahan bakar saat berkendara. Berikut adalah panduan umum mengenai tekanan udara ban motor yang ideal berdasarkan jenis motornya.

Motor Matic

Motor matic, seperti Honda Vario atau Yamaha Mio, umumnya digunakan untuk aktivitas harian di perkotaan. Ukuran angin ban motor matic untuk ban depan adalah sekitar 29 psi, sedangkan untuk ban belakang berkisar antara 33 hingga 36 psi.

Tekanan ini sudah cukup baik untuk kondisi berkendara sendiri maupun berboncengan. Dengan tekanan angin yang tepat, motor matic dapat melaju dengan stabil, menjaga kenyamanan saat dikendarai, dan membantu menjaga umur ban lebih lama.

Motor Bebek

Motor bebek seperti Honda Supra atau Yamaha Jupiter memiliki bobot yang ringan dan sering digunakan untuk keperluan harian atau antar kota. Ukuran angin ban motor tubeless bebek yang ideal untuk  ban depan sebesar 29 psi saat berkendara sendiri dan 30 psi saat berboncengan.

Sedangkan untuk ban belakang, tekanan ideal adalah 31 psi untuk berkendara sendiri dan 33 psi jika berboncengan. Menyesuaikan tekanan angin sesuai beban akan membantu menjaga kestabilan dan daya cengkram ban selama perjalanan.

Motor Sport

Motor sport memiliki kapasitas mesin yang besar dan bobot yang lebih berat dibanding jenis motor lainnya. Oleh karena itu, motor seperti Yamaha R15 atau Honda CBR membutuhkan tekanan angin yang lebih tinggi untuk menunjang performanya. Ukuran angin ban depan motor yang disarankan adalah 32 psi saat sendiri dan 34 psi saat berboncengan.

Sedangkan untuk ban belakang, tekanan angin ideal adalah 39 psi sendiri dan bisa dinaikkan hingga 41 psi jika membawa penumpang. Tekanan yang tepat akan mendukung manuver, akselerasi, serta keselamatan saat berkendara dengan motor sport.

Motor Trail

Berbeda dari motor jalanan, motor trail digunakan untuk medan off-road seperti tanah, pasir, atau jalan berbatu. Karena medan yang dilalui lebih menantang, tekanan angin pada ban motor trail dibuat lebih rendah agar ban dapat mencengkeram permukaan lebih kuat.

Umumnya, tekanan angin ban depan dan ukuran angin ban belakang motor trail berkisar antara 22 hingga 25 psi. Tekanan yang lebih rendah ini membantu meningkatkan traksi dan mengurangi risiko selip saat melewati permukaan yang tidak rata.

Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Angin Ban Motor

perbedaan ban tubeless dan ban biasa

Tekanan angin ban motor dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat berubah seiring waktu dan kondisi berkendara. Mengetahui faktor-faktor ini penting untuk menjaga performa dan keselamatan saat berkendara.

Suhu Udara dan Cuaca

Perubahan suhu udara dapat memengaruhi tekanan angin dalam ban. Saat suhu udara dingin, tekanan angin cenderung menurun karena udara mengerut, sedangkan suhu panas dapat meningkatkan tekanan karena udara memuai.

Kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan deras atau panas terik, juga dapat memengaruhi tekanan angin ban. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan angin secara rutin, terutama setelah perubahan cuaca yang signifikan.

Beban dan Frekuensi Penggunaan

Beban yang dibawa oleh motor, termasuk penumpang dan barang, memengaruhi tekanan angin yang dibutuhkan. Semakin berat beban, tekanan angin yang dibutuhkan pun semakin tinggi untuk menjaga kestabilan dan kenyamanan berkendara.

Frekuensi penggunaan motor juga berperan. Motor yang digunakan setiap hari cenderung mengalami penurunan tekanan angin lebih cepat dibandingkan motor yang jarang digunakan. Oleh karena itu, periksa tekanan angin secara berkala sesuai dengan intensitas penggunaan.

Kondisi Ban dan Komponen Pendukung

Kondisi fisik ban, seperti keausan atau kerusakan, dapat menyebabkan kebocoran udara yang mengurangi tekanan angin. Ban yang sudah aus atau rusak sebaiknya segera diganti untuk menjaga performa dan keselamatan berkendara.

Selain itu, komponen pendukung seperti pentil dan pelek juga memengaruhi tekanan angin. Pentil yang longgar atau rusak serta pelek yang tidak rata dapat menyebabkan kebocoran udara. Pastikan semua komponen dalam kondisi baik untuk menjaga tekanan angin yang optimal.

Jenis dan Ukuran Ban

Jenis dan ukuran ban yang digunakan pada motor juga menentukan tekanan angin yang sesuai. Ban dengan ukuran lebih besar atau desain khusus, seperti ban off-road, mungkin memerlukan tekanan angin yang berbeda dibandingkan ban standar.

Selain itu, jenis ban seperti tubeless atau dengan ban dalam memiliki karakteristik yang berbeda dalam mempertahankan tekanan angin. Konsultasikan dengan produsen atau teknisi untuk mengetahui tekanan angin yang tepat sesuai dengan jenis dan ukuran ban yang digunakan.

Perbandingan Angin Biasa vs Nitrogen

Angin biasa yang digunakan untuk mengisi ban terdiri dari sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air serta gas lainnya. Sebaliknya, pengisian ban dengan nitrogen murni mengandung sekitar 95–99% nitrogen, dengan kadar oksigen dan uap air yang sangat rendah.

Perbedaan ini membuat nitrogen lebih stabil terhadap perubahan suhu dan tekanan dibandingkan dengan angin biasa. Berikut kelebihan dan kekurangan Angin Biasa dan Nitrogen yang bisa kamu pertimbangkan:

Angin Biasa

Kelebihan angina biasa:

  • Biaya Lebih Murah: Pengisian angin biasa umumnya lebih ekonomis dan tersedia di hampir semua bengkel dan stasiun pengisian.
  •  Mudah Diakses: Karena ketersediaannya yang luas, pengisian angin biasa lebih praktis untuk keperluan sehari-hari.

Kekurangan angina biasa:

  • Tekanan Kurang Stabil: Kandungan uap air dalam angin biasa dapat menyebabkan fluktuasi tekanan akibat perubahan suhu, yang berpotensi mengurangi kenyamanan dan keamanan berkendara.
  • Risiko Korosi: Uap air dalam angin biasa dapat menyebabkan karat pada pelek dan komponen logam lainnya.

Angin Nitrogen

Kelebihan nitrogen:

  • Tekanan Lebih Stabil: Nitrogen memiliki molekul yang lebih besar dan tidak mengandung uap air, sehingga tekanan dalam ban lebih stabil dan tidak mudah berubah akibat fluktuasi suhu.
  • Ban Lebih Awet dan Tidak Mudah Panas: Karena tidak mengandung uap air, nitrogen membantu menjaga suhu ban tetap rendah, mengurangi risiko keausan dini, dan memperpanjang umur pakai ban .
  • Mencegah Karat pada Velg: Ketiadaan uap air dalam nitrogen mencegah terjadinya korosi pada bagian dalam pelek dan komponen logam lainnya .
  • Efisiensi Bahan Bakar: Dengan tekanan ban yang lebih stabil, hambatan gulir ban berkurang, yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.

Kekurangan Nitrogen:

  • Biaya Lebih Mahal: Pengisian nitrogen biasanya memerlukan biaya tambahan dibandingkan dengan angin biasa.
  • Aksesibilitas Terbatas: Tidak semua bengkel atau stasiun pengisian menyediakan layanan pengisian nitrogen, sehingga mungkin kurang praktis bagi sebagian pengguna.

Tekanan Angin Ban adalah Fondasi untuk Keselamatan Berkendara

Pemahaman tekanan angin ban yang tepat merupakan salah satu fondasi keselamatan berkendara yang sering diabaikan. Setiap jenis motor memiliki standar tekanan berbeda, mulai dari 22-25 psi untuk trail hingga 41 psi untuk sport, menunjukkan pentingnya personalisasi perawatan.

Faktor eksternal seperti suhu udara, beban kendaraan, dan kondisi ban secara dinamis mempengaruhi tekanan optimal. Kamu harus mempertimbangkan variabel-variabel ini dalam rutinitas perawatan berkala untuk memaksimalkan performa, efisiensi bahan bakar, dan meminimalkan risiko kecelakaan di jalan raya.

Ada dua jenis angin yang bisa kamu pakai untuk, yaitu Nitrogen dan angin biasa. Nitrogen menawarkan stabilitas superior dan perlindungan komponen, namun angin biasa tetap praktis untuk penggunaan harian.

Bicara soal perlindungan, bukan cuma tekanan ban yang harus diperhatikan. Motor kamu juga perlu perlindungan menyeluruh dari risiko kerusakan, pencurian, atau kecelakaan. Yuk, kenali lebih jauh manfaat asuransi motor yang ditawarkan Igloo solusi cerdas untuk menjaga si roda dua tetap aman di jalan.