Skip to content

Fungsi Bearing Motor & Cara Menjaganya agar Tak Cepat Rusak

fungsi bearing motor

Motor sebagai kendaraan sehari-hari atau alat mobilitas sangat tergantung pada kelancaran komponen internalnya, terutama elemen kecil tetapi sangat krusial seperti bearing. Fungsi bearing motor sangat vital dalam menjaga putaran roda dan poros agar bergerak mulus tanpa gesekan berlebih. 

Bearing memungkinkan pergerakan mekanis berjalan optimal dan menjadi jembatan antara elemen statis dan dinamis. Tanpa pemahaman mendalam tentang fungsi bearing motor, pemilik kendaraan bisa mengalami kerusakan mendadak dan biaya perbaikan yang tinggi.

Simak selengkapnya di artikel Igloo satu ini!

Fungsi Bearing Motor untuk Semua Jenis

fungsi bearing motor untuk semua jenis
Sumber Foto: Wall to Wall via Envato

Sebelum membahas gejala kerusakan, mari kita telaah lebih dulu fungsi bearing motor secara umum, yaitu mengurangi gesekan antar komponen yang berputar, menjaga poros tetap stabil, memperlancar putaran mesin, serta memperpanjang umur dan efisiensi kinerja motor.

Dengan begitu, kita dapat menyadari betapa pentingnya elemen ini dalam sistem penggerak. Bearing pada motor bekerja sebagai penghubung antara bagian yang berputar dan bodi motor, mengurangi gesekan, menopang beban, dan menjaga stabilitas rotasi. Dengan demikian, peran fungsi bearing pada motor tak hanya soal kelancaran, tetapi juga efisiensi dan umur mesin.

Secara umum, berikut fungsi bearing motor yang perlu diketahui:

  • Menopang beban radial dan aksial agar poros dapat berputar tanpa tekanan langsung ke rumah mesin.
  • Mengurangi gesekan antar elemen logam yang bergerak guna menghindari keausan dini.
  • Menjaga kestabilan dan presisi posisi poros selama rotasi agar tidak terjadi getaran berlebihan.
  • Menjadi elemen pemindahan beban agar beban distribusi tidak terkonsentrasi di satu titik.
  • Meningkatkan efisiensi rotasi pada motor matic maupun motor listrik dengan menjaga keseimbangan poros.

Karena fungsi bearing motor sangat krusial, pengguna motor wajib mengenal jenis bearing motor agar dapat memilih yang sesuai kebutuhan. Beberapa jenis yang umum digunakan adalah ball bearing, roller bearing, dan needle bearing. Setiap jenis memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan beban dan kecepatan rotasi yang dihadapi. Pemilihan jenis yang tepat juga menentukan umur pakai serta kenyamanan berkendara.

Ciri-ciri Bearing Motor Rusak

Setelah memahami fungsi bearing motor untuk berbagai jenis kendaraan, penting juga mengenali gejala ketika komponen ini sudah tidak ideal lagi. Bearing yang rusak umumnya menunjukkan tanda-tanda fisik maupun performa yang menurun, yang bisa dirasakan langsung saat mengendarai motor.

Berikut beberapa ciri khas bearing motor rusak yang perlu diwaspadai:

  • Muncul suara berdecit, gemeretak, atau dengung ketika motor melaju atau saat memutar roda.
  • Timbul getaran tidak normal di roda, stang, atau bodi motor saat berkendara.
  • Roda terasa oleng, tidak stabil, atau goyah ketika digoyangkan ke kiri dan kanan.
  • Seal atau karet pelindung bearing tampak bocor sehingga pelumas keluar.
  • Saat roda digerakkan manual, terasa berat atau seret.

Apabila tanda-tanda tersebut sudah muncul, segera lakukan pemeriksaan di bengkel resmi atau ganti bearing. Mengabaikan ciri-ciri ini hanya akan memperparah kerusakan dan memperbesar risiko saat berkendara.

Penyebab Bearing Motor Cepat Rusak

Mengerti penyebab kerusakan bearing sangat penting agar kita bisa menghindarinya dan memperpanjang usia pakai komponen ini. Secara umum, kerusakan pada bearing tidak terjadi tiba-tiba, melainkan akibat kebiasaan buruk atau kondisi eksternal yang dibiarkan terus-menerus.

Beberapa penyebab utama bearing motor cepat rusak antara lain:

  • Beban berlebihan: Membawa muatan melebihi kapasitas kendaraan membuat bearing menerima tekanan ekstra.
  • Benturan keras: Melewati jalan rusak atau berlubang menyebabkan deformasi pada bola atau race bearing.
  • Kontaminasi air dan debu: Masuknya partikel kotoran atau air melalui seal rusak bisa mempercepat korosi dan keausan.
  • Pelumas kering atau kualitas buruk: Grease atau oli yang tidak sesuai membuat gesekan logam langsung terjadi.
  • Pemasangan tidak presisi: Bearing yang dipasang miring atau terlalu longgar akan membuat posisi poros tidak stabil.
  • Kualitas bearing rendah: Penggunaan komponen murah dan tidak sesuai ukuran mempercepat aus pada bagian dalam.

Faktor-faktor tersebut memperlihatkan pentingnya pemilihan komponen yang sesuai dan perawatan rutin. Dengan mengetahui penyebabnya, pemilik kendaraan bisa menerapkan langkah pencegahan agar fungsi bearing motor tetap maksimal.

Risiko Saat Tidak Mengganti Bearing yang Rusak

Membiarkan bearing rusak tanpa segera menggantinya bisa menyebabkan konsekuensi fatal bagi kendaraan. Risiko tidak hanya menyangkut kenyamanan, tetapi juga keselamatan dan biaya perbaikan yang membengkak.

Beberapa risiko yang bisa terjadi antara lain:

  • Kerusakan lanjutan pada poros atau rumah roda: Gesekan tidak merata membuat bagian tersebut cepat aus dan membutuhkan penggantian mahal.
  • Kerusakan sistem transmisi: Getaran dan ketidakseimbangan poros bisa merambat ke komponen kopling atau gear box.
  • Risiko kecelakaan: Roda yang tidak stabil akibat bearing rusak bisa menyebabkan kehilangan kendali saat berkendara.
  • Efisiensi bahan bakar menurun: Gesekan tinggi membuat tenaga mesin lebih besar untuk menghasilkan kecepatan yang sama.
  • Kebisingan ekstrem: Suara dengung yang terus muncul bisa mengganggu kenyamanan dan menjadi tanda awal kerusakan besar.

Mengenai biaya penggantian, harga bearing motor sangat bervariasi tergantung jenis dan mereknya. Untuk motor bebek atau matic, kisaran harga bearing standar di pasaran adalah sekitar Rp 20.000 hingga Rp 150.000 per unit. Jika kerusakan sudah merembet ke rumah roda atau poros, biaya perbaikan bisa mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000, tergantung tingkat kerusakan dan biaya jasa bengkel.

Dengan mengetahui risiko dan biaya tersebut, mengganti bearing sebelum rusak total tentu jauh lebih hemat dan aman. Selain itu, pastikan ukuran bearing motor sesuai standar pabrikan agar hasilnya optimal.

Tips Merawat Bearing Motor

Setelah memahami penyebab kerusakan dan risikonya, langkah berikutnya adalah menerapkan perawatan yang benar. Perawatan yang tepat tidak hanya menjaga fungsi bearing motor matic atau motor biasa agar tetap prima, tetapi juga memperpanjang usia pakainya secara signifikan.

Sebelum masuk ke daftar tips, penting diingat bahwa bearing bekerja dalam kondisi tekanan tinggi dan putaran cepat. Karena itu, perawatan rutin wajib dilakukan, terutama setelah motor digunakan di medan berat atau terkena hujan.

Berikut cara merawat bearing motor agar tetap awet dan berfungsi optimal:

  • Bersihkan area roda dan poros setelah melewati genangan air atau jalan berdebu untuk mencegah karat.
  • Gunakan pelumas berkualitas tinggi dan lakukan penggantian grease sesuai rekomendasi pabrikan.
  • Periksa kondisi seal bearing secara berkala, ganti jika sudah retak atau mengeras agar kotoran tidak masuk.
  • Hindari membawa beban berlebih yang dapat menekan bearing di luar batas kapasitasnya.
  • Kurangi kecepatan saat melewati jalan rusak agar benturan tidak langsung menekan komponen roda.
  • Gunakan jenis dan ukuran bearing motor yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
  • Periksa kelonggaran roda dan suara aneh secara rutin, terutama sebelum perjalanan jauh.
  • Pastikan pemasangan dilakukan teknisi berpengalaman, karena bearing yang miring bisa menyebabkan kerusakan dini.

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, fungsi bearing motor listrik maupun motor konvensional akan tetap terjaga. Komponen kecil ini memang tampak sederhana, tetapi pengaruhnya terhadap performa dan kenyamanan motor sangat besar.

Pilih Asuransi Motor yang Tepat untuk Perlindungan Terbaik Kendaraan Kamu

Dalam pembahasan di atas, kita telah melihat bagaimana fungsi bearing motor berperan penting dalam menjaga performa, efisiensi, dan kenyamanan berkendara. Komponen ini membantu mengurangi gesekan, menjaga keseimbangan poros, dan menopang beban secara stabil. Baik pada motor konvensional, motor listrik, maupun motor matic, bearing berfungsi sebagai elemen vital yang memastikan rotasi berjalan sempurna dan bebas hambatan.

Jika fungsi bearing tidak dijaga, kerusakan bisa meluas ke bagian lain dan biaya perbaikan pun membengkak. Karena itu, memahami cara perawatan yang tepat, mengenali tanda-tanda kerusakan, serta menggunakan komponen berkualitas merupakan langkah penting agar motor selalu dalam kondisi prima. Namun, perlindungan tidak hanya berhenti pada komponen mesin saja — motor kamu juga butuh perlindungan menyeluruh dari risiko di jalan.

Untuk itu, kamu bisa memberikan perlindungan tambahan melalui Asuransi Motor dari Igloo. Caranya pun mudah:

  • Kunjungi website resmi Igloo dan pilih opsi “Asuransi Motor“.
  • Pilih jenis asuransi sesuai dengan jenis kendaraan, apakah untuk motor listrik atau motor konvensional.
  • Klik “Cari di Sini” untuk melihat pilihan yang tersedia.
  • Isi data kendaraan yang akan diasuransikan dengan informasi yang akurat.
  • Pilih produk asuransi yang paling sesuai dan lakukan pembayaran premi dengan metode pembayaran yang tersedia.
  • Tunggu hingga polis asuransi diterbitkan dan motor kamu pun terlindungi.