Skip to content

Kenapa Kucing Berantem? Yuk, 6 Ketahui Penyebabnya

kenapa kucing berantem

Kucing merupakan hewan lucu yang sering dijadikan peliharaan. Mereka memiliki karakteristik dan tingkah laku yang dapat membuat orang menyukainya. Namun, apakah kamu tahu kalau kucing juga bisa menjadi agresif? Kenapa kucing berantem?

Seperti yang kita ketahui, kucing dan harimau masih tergolong dalam keluarga felidae. Mereka memiliki beberapa kesamaan dalam hal struktur tubuh dan perilaku. Tidak heran mengapa kucing bisa saja menunjukkan perilaku agresif dalam berbagai situasi.

Hal yang paling umum terjadi adalah ketika mereka berantem dengan hewan atau kucing lainnya. Lantas, kenapa kucing bisa berantem? Bagaimana cara mengatasinya? Simak artikel Igloo berikut.

Penyebab Umum kenapa Kucing Berantem

Kucing bisa berantem karena berbagai alasan. Hal ini merupakan bagian dari sifat alami mereka. Beberapa alasan umum mengapa kucing berkelahi antara lain adalah:

1. Suka Mendominasi

Kucing bukan merupakan hewan yang hidup dalam kelompok. Ketika mereka kedatangan kucing baru, ada mereka cenderung akan berkelahi untuk menentukan siapa yang lebih dominan.

Oleh karena itu, jika kamu memiliki banyak kucing di rumah, ada baiknya untuk memberi mereka tempat tidur, mainan, atau tempat makan dan minum yang terpisah untuk setiap kucing agar mereka tidak berantem.

2. Melindungi Wilayahnya

Kucing adalah hewan yang sangat teritorial, artinya mereka cenderung mempertahankan dan melindungi wilayah atau area yang mereka anggap sebagai milik mereka. Perkelahian bisa muncul ketika ada konflik tentang batas wilayah atau akses ke sumber daya seperti makanan, tempat berteduh, atau tempat mereka istirahat.  Inilah yang menjadi salah satu alasan kucing berkelahi yang mungkin tidak disadari pemiliknya.

3. Sosialisasi

Kucing yang tumbuh bersama kucing lainnya mungkin akan terlibat dalam permainan kasar yang pada awalnya dapat kelihatan seperti berantem. Namun, hal ini sangat wajar dan merupakan cara mereka untuk membangun ikatan satu sama lain.

Namun, agar tidak ada yang terluka, kamu bisa memisahkannya dengan cara mengalihkan perhatiannya seperti menggunakan barang-barang yang mereka sukai. Selain itu, kamu juga bisa menyemprotkan air ke arah kucing agar mereka terpisah dan tidak berkelahi lagi.

4. Pengaruh Hormon

Kucing yang belum disteril memiliki tingkat hormon yang lebih tinggi. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan konflik terutama saat musim kawin. Agar kucing peliharaan kamu tidak agresif, ada baiknya untuk disterilisasi agar mereka berperilaku lebih tenang.

5. Ketakutan

Faktor eksternal seperti suara keras, bau hewan lain, atau situasi yang tidak biasa dapat membuat kucing merasa terancam dan bereaksi dengan perilaku agresif. 

6. Memiliki Sifat Agresif 

Kucing masih termasuk dalam keluarga felidae, keluarga hewan karnivora yang mencakup berbagai spesies kucing dari berbagai ukuran dan jenis seperti macan, harimau, serta kucing. Itulah mengapa kucing juga memiliki sifat predator dan naluri untuk mempertahankan wilayah dan sumber makanan.

Mengenal Suara Kucing Saat Bertengkar 

Kucing adalah hewan peliharaan yang banyak dimiliki. Akan tetapi, hal tersebut tidak lantas membuat orang-orang mengenal berbagai suara yang dikeluarkan kucing. Kucing mungkin mengeluarkan suara yang berbeda dalam situasi berbeda, misalnya saat sedang bertengkar.

Berikut adalah beberapa tipe suara kucing berkelahi yang bisa kamu kenali agar lebih waspada terhadap hewan kesayangan di kemudian hari:

1. Suara Mendesis

Mendesis adalah suara khas yang dikeluarkan kucing saat merasa terancam atau marah. Ini merupakan tanda peringatan agar musuh menjauh. Kucing yang mendesis biasanya menunjukkan postur defensif, seperti telinga yang menekuk ke belakang dan bulu yang berdiri. Suara ini menjadi tanda jelas bahwa kucing tidak nyaman dan siap menyerang jika merasa lebih terpojok.

2. Suara Menggeram

Menggeram menunjukkan perasaan ketidaknyamanan dan agresi. Suara ini lebih dalam dan berat dibandingkan mendesis, sering kali terjadi saat kucing mempertahankan wilayah atau sumber daya seperti makanan. Menggeram bisa menjadi peringatan terakhir sebelum kucing menyerang lawannya, sehingga sebaiknya beri jarak untuk menghindari konfrontasi.

3. Mengeong dengan Nada Tinggi

Mengeong dengan nada tinggi dan berulang biasanya terdengar saat kucing sangat marah atau ketakutan. Ini bisa terjadi ketika kucing merasa terpojok atau tidak bisa melarikan diri. Kucing mungkin mengeluarkan suara ini untuk menakuti lawan dan mencoba mencari jalan keluar dari situasi yang membuatnya stres.

4. Teriak Melengking

Teriakan melengking sering terjadi saat dua kucing bertarung fisik. Suara ini menandakan adanya rasa sakit atau ketakutan. Teriakan tersebut bisa menjadi sinyal bagi kucing lain untuk mundur atau berhenti. Kucing yang terluka akan lebih sering mengeluarkan suara ini sebagai reaksi spontan terhadap rasa sakit.

Cara Mengatasi Kucing yang Tidak Akur

kenapa kucing berantem
little kitten

Jika kamu memiliki kucing lebih satu di rumah, kamu pasti sering melihat mereka berantem satu sama lain, terutama jika ada kucing baru yang baru saja datang kerumah kamu. Kucing yang sudah lama kamu pelihara pasti akan menunjukkan senioritasnya dan perkelahian pun akan terjadi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu coba untuk mengatasinya:

1. Memisahkannya

Jika kucing berantem ketika bersama, hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memisahkannya dengan halus. Kamu bisa mengalihkan perhatiannya dengan barang-barang yang mereka sukai atau menyiramnya dengan air, jangan menariknya dengan paksa. Selanjutnya kamu bisa memisahkan mereka di ruangan yang berbeda untuk sementara waktu. 

2. Pengenalan Perlahan

Setelah dipisahkan di tempat yang berbeda, hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah memperkena mereka secara perlahan. Kamu bisa menggunakan metode “pintu penghalang” di mana kucing baru dapat mencium bau kucing yang sudah ada tanpa langsung bersentuhan.

Setelah beberapa hari pengenalan tanpa bersentuhan fisik, buka pintu penghalang dan biarkan kucing-kucing itu bertemu secara langsung. Pastikan kucing-kucing tersebut tetap di atas pengawasan kamu, ya. Jika mereka menunjukkan tanda-tanda agresi, kembalikan mereka ke tempat terpisah dan coba lagi nanti.

3. Sterilisasi

Jika kamu memiliki kucing yang menunjukkan perilaku agresif, sterilisasi bisa menjadi langkah yang baik dalam mengurangi faktor-faktor hormonal yang mungkin mempengaruhi perilaku tersebut. Selain itu, sterilisasi juga dapat mengurangi kecenderungan kucing untuk mencari pasangan dan melakukan perilaku seksual yang agresif dalam upaya untuk berkawin.

4. Bawa ke Dokter

Dokter hewan dapat membantu mendiagnosis penyebab perilaku agresif dan memberikan saran serta rekomendasi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Bisa jadi kucing peliharaan kamu menjadi agresif karena ada masalah kesehatan, seperti adanya luka atau rasa sakit pada tubuhnya.

Itu dia beberapa penyebab kenapa kucing bisa berantem dan cara mengatasinya. Perlu dicatat bahwa, mengatasi perilaku agresif kucing memerlukan kesabaran dan waktu. Hal ini dikarenakan kucing adalah hewan unik yang mungkin butuh waktu untuk beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan mereka.

Agar semakin tenang memelihara kucing, jangan lupa untuk memiliki asuransi hewan peliharaan terbaik dari Igloo.

Dengan memiliki asuransi hewan peliharaan, kamu akan mendapatkan beberapa manfaat seperti penggantian biaya rawat inap untuk berbagai penyakit yang dialami hewan peliharaan, jaminan kremasi dan kompensasi akibat kematian karena kecelakaan, kompensasi kerugian pihak ketiga, dan masih banyak lagi!

Untuk melakukan pembelian asuransi hewan peliharaan, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Kunjungi halaman “Asuransi Hewan Peliharaan
  2. Pilih jenis asuransi hewan peliharaan yang diinginkan. Igloo menyediakan asuransi untuk kucing dan asuransi anjing, dengan atau tanpa sertifikat (Stambum/ICA)
  3. Klik tombol “Cari di Sini” pada jenis hewan peliharaan yang diinginkan
  4. Masukan informasi hewan peliharaan kamu
  5. Lakukan pembayaran melalui transfer bank, dompet digital, paylater maupun kartu kredit
  6. Polis kamu akan segera diterbitkan setelah pembayaran diterima

Untuk mengajukan klaim, berikut adalah prosedurnya:

  1. Kirimkan detail dan dokumen klaim kamu melalui pusat bantuan Igloo di cs.id@iglooinsure.com. Customer service kami akan membantu proses klaim kamu
  2. Permohonan klaim harus dibuat secara tertulis dengan dokumen yang lengkap dalam jangka waktu kurang dari 3 x 24 jam sejak kejadian
  3. Pembayaran klaim akan dikirimkan kepada kamu dalam waktu 14 hari kerja sejak permohonan klaim diterima

Selain asuransi hewan peliharaan, dapatkan juga berbagai produk asuransi lainnya seperti asuransi kendaraan mulai dari Asuransi Mobil hingga Asuransi Motor, dan Asuransi Perjalanan untuk melindungi serunya petualangan kamu.