Badan Kucing Panas? Berikut Penyebab dan Cara Mengobatinya!
Kucing yang demam bisa jadi masalah serius bagi pemiliknya. Saat suhu tubuh kucing meningkat, ia tampak lesu, tidak bersemangat, dan kurang makan. Gejala ini sering membuat pemilik khawatir karena berpotensi mengganggu kesehatan jangka panjang.
Peningkatan suhu tubuh pada kucing memicu ketidaknyamanan dan dehidrasi. Kondisi ini semakin parah jika dibiarkan tanpa penanganan. Banyak pemilik bingung bagaimana memberikan pertolongan pertama yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Berikut ini akan kami jelaskan caranya beserta penyebab badan kucing panas namun bulu rontok.
Suhu Normal Kucing
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa tubuh kucing terasa panas meskipun mereka tetap aktif? Banyak yang tidak mengetahui bahwa suhu tubuh normal kucing memang sedikit lebih tinggi dibandingkan manusia. Suhu tubuh kucing yang sehat berkisar antara 38-39°C.
Suhu ini penting untuk menjaga fungsi tubuh dan mendukung aktivitas sehari-hari mereka. Memastikan suhu tubuh kucing tetap stabil dapat membantu mencegah berbagai gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat suhu tubuh yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Jika suhu tubuh kucing melebihi batas normal, ini dapat menjadi tanda demam, yang sering kali disebabkan oleh infeksi atau inflamasi.
Pemilik kucing sebaiknya memperhatikan tanda-tanda fisik seperti telapak kaki, telinga, atau wajah yang terasa lebih hangat dari biasanya, untuk mendeteksi adanya masalah kesehatan lebih dini.
Merawat kucing dengan memantau suhu tubuh mereka secara berkala adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan mereka tetap sehat dan bahagia.
Penyebab Badan Kucing Panas
Badang kucing yang panas bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari karena kurang minum atau dehidrasi, luka, pneumonia sampai dengan stress. Nah, berikut ini adalah beberapa penyebab badan kucing panas:
Dehidrasi
Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan cairan dalam tubuhnya. Kucing yang dehidrasi akan tampak lemas, tidak nafsu makan, dan sering tidur. Dehidrasi ini dapat disebabkan oleh muntah atau diare, yang membuat tubuh kekurangan cairan sehingga memicu kenaikan suhu tubuh.
Dehidrasi parah pada kucing juga bisa ditandai dengan mata yang tampak kering dan cekung, serta frekuensi buang air kecil yang menurun. Dehidrasi yang tak segera ditangani dapat membahayakan kesehatan kucing, sehingga diperlukan penanganan cepat dari dokter hewan.
Abses Luka
Luka pada tubuh kucing, misalnya akibat gigitan atau cakaran, dapat mengakibatkan infeksi dan terbentuknya abses. Abses adalah infeksi lokal yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada luka, membuat suhu tubuh kucing meningkat akibat proses perlawanan tubuh.
Kucing dengan abses luka akan terlihat lesu, tidak nafsu makan, dan cenderung menghindari sentuhan pada area luka. Perawatan medis dibutuhkan untuk membersihkan infeksi dan membantu penyembuhan abses, sehingga suhu tubuh kucing bisa kembali normal.
Panleukopenia
Jika badan kucing panas dan tidak mau makan, bisa jadi mereka terkena panleukopenia, yaitu infeksi virus yang menyebabkan kucing demam. Gejala lainnya adalah lesu, tidak mau makan, muntah, dan diare. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan memperlemah kondisi kucing, membuat suhu tubuhnya naik sebagai respons terhadap infeksi.
Penyakit ini sangat menular dan berpotensi serius bagi kesehatan kucing. Untuk memastikannya, pemilik kucing perlu membawa hewan peliharaan mereka ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan yang tepat sesuai dengan tingkat keparahan infeksi.
Pneumonia
Pneumonia pada kucing disebabkan oleh infeksi di paru-paru yang mengakibatkan radang. Saat terkena pneumonia, kucing akan mengalami gejala demam, batuk, sesak napas, dan cairan dari hidung. Suhu tubuh meningkat sebagai respons terhadap peradangan dalam tubuh.
Pneumonia perlu diatasi dengan segera, karena infeksi yang tidak tertangani bisa memperparah kondisi kesehatan kucing. Perawatan yang diberikan dokter hewan akan membantu menurunkan demam dan mengobati infeksi, sehingga suhu tubuh kucing dapat kembali stabil.
Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih menjadi salah satu penyebab kucing panas. Kucing yang terinfeksi akan sering buang air kecil, rewel, dan merasa tidak nyaman. Demam muncul sebagai respons tubuh melawan bakteri yang masuk dan berkembang di saluran kemih.
Penting untuk mengobati infeksi ini agar tidak menyebar dan menimbulkan komplikasi lain. Melalui pemeriksaan dokter, penyebab demam dapat dipastikan, dan penanganan yang diberikan akan membantu mengembalikan kesehatan kucing dengan cepat.
Heatstroke
Heatstroke terjadi ketika suhu lingkungan terlalu panas, membuat tubuh kucing mengalami lonjakan suhu secara tiba-tiba. Gejala heatstroke pada kucing meliputi napas terengah-engah, lemas, hingga kejang. Heatstroke memerlukan penanganan segera untuk mencegah dehidrasi parah dan kerusakan organ.
Pemilik kucing sebaiknya memindahkan kucing ke tempat yang sejuk dan memberinya air untuk diminum. Langkah ini dapat membantu menurunkan suhu tubuh kucing dan mencegah komplikasi serius akibat paparan panas yang berlebihan.
Keracunan
Keracunan bisa menjadi penyebab kenapa badan kucing panas dan lemas. Hal ini bisa jadi karena kucing mengonsumsi makanan berbahaya, seperti cokelat atau bawang. Gejala keracunan meliputi demam, muntah, diare, dan tubuh lemas. Demam timbul karena tubuh berusaha menetralkan zat beracun yang masuk ke dalam sistem pencernaan kucing.
Segera bawa kucing ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter akan membantu mengeluarkan zat beracun dari tubuh kucing dan memberikan perawatan yang diperlukan untuk menurunkan demam serta memulihkan kondisinya.
Stres
Kucing yang mengalami stres juga bisa mengalami demam. Stres pada kucing bisa dipicu oleh perubahan lingkungan, rasa takut, atau cemas. Gejala lainnya adalah kucing menjadi agresif, sering bersembunyi, dan nafsu makan berkurang.
Memberikan kenyamanan dan lingkungan yang aman bagi kucing dapat membantu mengurangi stres. Jika demam berlanjut atau kondisi kucing semakin memburuk, sebaiknya bawa kucing ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Cara Mengobati Badan Kucing Panas
Ketika kucing mengalami demam, pertolongan pertama sangat penting sebelum pergi ke dokter hewan. Berikut ini adalah beberapa langkah cara mengobati badan kucing panas yang bisa kamu lakukan secara mandiri di rumah sebagai langkah awal pengobatan.
Berikan Cukup Air Putih
Langkah pertama dalam mengatasi kucing yang panas adalah memastikan ia mendapat cukup air putih. Air membantu menjaga hidrasi kucing, terutama ketika suhu tubuhnya meningkat akibat demam. Kurangnya cairan bisa memperburuk kondisi dan menghambat proses pemulihan.
Jika perlu, tambahkan cairan elektrolit ke air minumnya, atau berikan Gatorade dalam jumlah kecil untuk menggantikan elektrolit yang hilang. Cairan ini penting, terutama jika kucing mengalami diare atau muntah. Air es batu juga bisa membantu menyegarkan kucing.
Tempatkan di Ruangan Sejuk
Menempatkan kucing di ruangan yang sejuk dan gelap bisa membantu menurunkan suhu tubuhnya secara alami. Ruang yang dingin juga bisa memberikan kenyamanan dan membuat kucing lebih tenang. Pastikan lantainya sejuk agar kucing merasa nyaman saat beristirahat.
Sebagai alternatif, kipas angin yang diatur dengan kekuatan rendah dapat membantu mendinginkan udara di sekitar kucing. Namun, jangan basahi bulunya karena bisa memperparah keadaan. Pastikan kucing tetap kering dan nyaman selama masa pemulihan.
Kompres dengan Air Hangat
Mengompres tubuh kucing dengan kain hangat adalah metode yang aman dan efektif untuk menurunkan demam. Celupkan kain ke air hangat, peras hingga lembab, dan letakkan pada tubuh kucing. Hindari air terlalu panas karena dapat membahayakan kucing.
Air hangat akan membantu membuka pori-pori tubuh kucing sehingga panas dapat keluar lebih mudah. Kompres ini juga memberikan efek menenangkan pada kucing. Ulangi beberapa kali hingga suhu tubuhnya berangsur turun, atau segera bawa ke dokter jika suhu tidak turun.
Berikan Vitamin atau Suplemen
Saat demam, tubuh kucing biasanya menjadi lemas dan kehilangan energi. Vitamin atau suplemen dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya. Vitamin B, misalnya, bisa membantu mengembalikan nafsu makan dan energi yang hilang selama demam.
Vitamin C dan E, serta asam amino seperti L-arginin, juga bermanfaat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Pemberian nutrisi tambahan ini membantu kucing melawan infeksi lebih efektif. Dengan asupan yang cukup, pemulihan kucing pun menjadi lebih cepat.
Beri Obat Penurun Demam (Dengan Petunjuk Dokter)
Jika suhu tubuh kucing tak kunjung turun, obat penurun demam dapat menjadi pilihan, namun sebaiknya gunakan yang diresepkan dokter hewan. Jangan asal memberi obat karena bisa membahayakan kucing. Konsultasikan dengan dokter tentang dosis dan jenis obat yang aman.
Acetaminophen atau ibuprofen adalah obat penurun panas yang kadang digunakan, namun penggunaannya harus sesuai arahan dokter. Jika ragu, lebih baik hindari dan segera bawa kucing ke klinik hewan. Obat ini dapat membantu jika diberikan dengan benar, namun tidak bisa menggantikan perawatan profesional.
Bawa ke Dokter Jika Kondisi Tidak Membaik
Apabila kondisi kucing tak kunjung membaik meskipun sudah diberikan pertolongan pertama, segera bawa ke dokter hewan. Penanganan medis lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mendiagnosis dan mengobati penyebab demamnya.
Selalu gunakan pengangkut atau keranjang khusus agar kucing tetap aman selama perjalanan ke dokter hewan. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan perawatan yang tepat sesuai kondisi kucing.
Badan Kucing Panas? Tidak Perlu Panik!
Demam pada kucing bisa muncul dengan berbagai gejala seperti tubuh yang terasa panas, bulu yang mulai rontok, hingga mata berair. Jika kucing kamu menunjukkan tanda-tanda ini dan kamu merasa khawatir, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sebagai langkah awal, kamu bisa memberikan pertolongan pertama di rumah dengan memastikan kucingmu mendapatkan cukup air, menempatkannya di ruangan yang sejuk, dan mengompres tubuhnya dengan air hangat.
Namun, jika kondisinya tidak membaik, bantuan dokter hewan akan sangat membantu untuk memastikan kucingmu cepat pulih.
Tapi kadang, perawatan kesehatan kucing bisa menjadi lebih kompleks dan membutuhkan biaya yang tidak terduga. Di sinilah asuransi hewan peliharaan bisa menjadi pilihan yang bijak.
Dengan perlindungan yang ditawarkan Igloo, kamu tidak perlu khawatir soal biaya yang mungkin muncul saat harus berkunjung ke dokter hewan. Di Igloo pembelian Asuransi Hewan Peliharaan cukup beberapa langkah saja dan kamu sudah bisa mendapatkan polis yang kamu inginkan, berikut ini langkahnya:
- Kunjungilah “Asuransi Hewan Peliharaan”.
- Tentukan polis asuransi hewan yang kamu butuhkan. Di Igloo telah menyediakan asuransi untuk anjing ataupun kucing kesayangan kalian meskipun tidak punya sertifikat (Stambum/ICA).
- Pilihlah “Cari di Sini” untuk menentukan hewan peliharaan yang akan kamu belikan asuransinya.
- Isikan detail informasi hewan peliharaan.
- Selesaikan tahap pembayaran dan dapatkan polis asuransinya. Setelah itu barulah kamu bisa melakukan klaim terhadap pertanggungan yang mereka berikan.
Di Igloo selain Asuransi Hewan Peliharaan, kamu juga bisa menemukan berbagai produk asuransi lain yang kamu butuhkan. Diantaranya Asuransi Sepeda Motor, Asuransi Mobil, Asuransi Kesehatan dan Asuransi Perjalanan.
Jangan sampai rancangan finansialmu terganggu hanya karena pembengkakan biaya perawatan hewan.