Skip to content

Parasit pada Kucing: Kenali Jenis dan Cara Pengobatannya!

parasit pada kucing

Parasit adalah organisme yang menempel pada organisme lain dapat membawa kerugian, tanpa terkecuali parasit pada kucing. Pemilik kucing tentu sangat mengkhawatirkan anabul kesayanganya. Itulah mengapa kamu perlu mengetahui apa saja jenis parasit yang juga dapat membahayakan manusia.

Selengkapnya tentang parasit yang umum menyerang kucing bisa didapatkan di artikel Igloo satu ini, lengkap dengan cara pengobatannya.

Jenis-Jenis Parasit pada Kucing

jenis parasit pada kucing
Sumber Foto: Simol1407 via Envato

Kucing berpotensi terserang berbagai penyakit yang diakibatkan oleh parasit. Parasit pada kucing juga berpotensi menginfeksi manusia. Untuk mencegah risiko dan hal-hal yang tidak diinginkan, mulailah untuk mengenali berbagai jenis parasit yang umum menyerang kucing, termasuk:

1. Kutu

Kutu adalah salah satu jenis parasit yang paling umum menyerang kucing. Parasit kecil ini hidup dengan menghisap darah inangnya, menyebabkan rasa gatal yang intens, iritasi kulit, bahkan anemia apabila kondisinya sudah parah. Kutu juga berpotensi membawa penyakit dan bertindak sebagai perantara cacing pita.

Salah satu tanda adanya kutu di badan kucing adalah anabul yang terus-menerus menggaruk, bulu rontok, atau adanya kotoran kutu berupa bintik hitam di bulu mereka. Siklus hidup kutu tergolong cepat, sehingga membuat populasi mereka sulit dikendalikan apabila tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Pencegahan efektif meliputi penggunaan obat anti-kutu, kebersihan lingkungan, serta mencuci tempat tidur kucing secara rutin. Dengan perawatan yang tepat, kucing kamu dapat terbebas dari gangguan kutu, menjaga kenyamanan dan kesehatannya.

2. Cacing Pita

Dengan mengenali jenis jenis parasit pada kucing, kamu akan familiar dengan parasit satu ini, yaitu cacing pita. Parasit ini hidup di usus kecil anabul dan mendapatkan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi inangnya. Cacing pita berbentuk pipih dengan segmen-segmen kecil, yang dapat ditemukan di sekitar anus atau pada feses kucing.

Kucing biasanya terinfeksi cacing pita setelah menelan larva yang terdapat pada kutu atau hewan kecil seperti tikus. Gejala infeksi meliputi gatal di area anus, penurunan berat badan meskipun nafsu makan meningkat, muntah, dan bulu yang terlihat kusam.

Pengobatan cacing pita pada kucing biasanya melibatkan obat antiparasit seperti praziquantel. Pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan lingkungan, mengontrol infestasi kutu, dan mencegah kucing berburu hewan liar. 

3. Tungau Telinga

Seperti dua jenis parasit pada kucing di atas, tungau juga hidup sebagai parasit yang tidak jarang ditemukan pada kucing. Biasanya, tungau hidup di saluran telinga anabul dan akan memakan serpihan kulit sehingga dapat menyebabkan iritasi. 

Beberapa gejala yang bisa diperhatikan saat parasit ini menyerang kucing di antaranya adalah anabul merasakan gatal yang intens, adanya goresan di sekitar telinga, serta keluarnya cairan berwarna menyerupai ampas kopi dengan bau tidak sedap.

Saat terinfeksi tungau, kucing seringkali menggelengkan kepala atau menggaruk telinganya secara berlebihan. Infeksi dapat menyebabkan peradangan serius, bahkan kerusakan permanen pada telinga.

4. Toksoplasma

Toksoplasma gondii adalah parasit protozoa yang sering ditemukan pada kucing, namun juga dapat menginfeksi manusia. Toksoplasma menjadi parasit kucing pada manusia yang bisa menyebar melalui kontak dengan kotoran kucing yang mengandung kista Toksoplasma atau konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi.

Pada manusia sehat, infeksi Toksoplasma sering tidak menimbulkan gejala serius, namun pada ibu hamil, infeksi ini berisiko tinggi karena dapat menyebabkan keguguran atau gangguan perkembangan janin. Selain itu, orang dengan sistem imun lemah, seperti penderita HIV/AIDS, lebih rentan mengalami komplikasi serius.

Gejala terinfeksi Toksoplasma pada manusia meliputi demam ringan, pembengkakan kelenjar getah bening, atau nyeri otot. Untuk pencegahan, cuci tangan setelah membersihkan kotoran kucing, hindari konsumsi daging mentah, dan jaga kebersihan lingkungan.

5. Cacing Tambang

Cacing tambang dikenal sebagai parasit pada kucing yang menyerang bagian usus kecil. Dengan bentuknya yang kecil seperti benang, cacing tambang memiliki gigi atau kait untuk menempel di dinding usus. Mereka menghisap darah dari inangnya, yang dapat menyebabkan anemia, kelemahan, hingga penurunan berat badan pada kucing yang terinfeksi.

Kucing biasanya terinfeksi cacing tambang melalui kontak dengan tanah atau kotoran yang sudah terkontaminasi. Infeksi juga bisa terjadi melalui air susu induk yang terinfeksi. Gejala yang sering muncul meliputi diare berdarah, pucat pada gusi, dan lesu.

Untuk mencegah infeksi, penting menjaga kebersihan lingkungan kucing, rutin melakukan pemeriksaan feses, dan memberikan obat cacing secara berkala sesuai saran dokter hewan. Jika terdeteksi, pengobatan cacing tambang biasanya menggunakan anti-parasit khusus yang efektif membasmi cacing dewasa dan larvanya. 

6. Cacing Gelang

Selain cacing pita dan cacing tambang, cacing gelang juga merupakan parasit pada kucing yang perlu diwaspadai. Menjadi parasit yang paling umum menyerang kucing, cacing gelang hidup pada usus kecil. Parasit ini dapat menyerang kucing di segala usia, terutama anak kucing. 

Konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, serta dari induk kucing ke anaknya melalui susu bisa menjadi jalan masuk telur cacing gelang masuk ke tubuh anabul. Beberapa gejala yang menunjukkan anabul terinfeksi parasit ini di antaranya adalah muntah, diare, berat badan menurun, perut tampak buncit, dan bulu kucing yang terlihat kusam. 

Dalam kasus berat, pemilik anabul bahkan bisa melihat cacing ini pada muntahan dan feses anabul. Parasit pada kucing satu ini tidak hanya berbahaya untuk anabul, tetapi juga untuk manusia yang dapat menyebabkan penyakit toxocariasis, terutama pada anak-anak.

Cara Mengobati Parasit pada Kucing

Sebagai langkah atas cara mengobati parasit pada kucing, pemilik anabul bisa segera melakukan beberapa hal berikut:

1. Berkonsultasi dengan Dokter Hewan

Langkah awal penanganan parasit pada kucing adalah membawa anabul ke dokter hewan untuk diagnosis. Dokter akan mendiagnosis jenis parasit yang menginfeksi kucing, apakah kutu, cacing, atau parasit jenis lainnya. Dengan begitu, dokter hewan kemudian bisa memberikan pengobatan yang tepat, sesuai dengan jenis parasitnya.

2. Memberikan Obat Anti-parasit

Dokter hewan mungkin meresepkan obat anti-parasit berdasarkan jenis parasitnya. Obat topikal atau semprotan anti kutu dan tungau biasanya digunakan dalam pengobatan parasit eksternal. Sedangkan obat cacing oral akan diberikan untuk mengatasi parasit internal pada kucing.

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Selain memberikan obat yang diresepkan dokter hewan, pemilik anabul juga harus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal sebagai penanganan terhadap parasit pada kucing. Selain membersihkan area tempat tinggal dan peralatan makan, penyemprotan disinfektan juga diperlukan.

4. Melakukan Perawatan Rutin

Sebagai tindakan pencegahan dan pengobatan terhadap parasit pada kucing, kucing harus dimandikan secara rutin menggunakan sampo yang tepat. Pemeriksaan rutin setiap 3 hingga 6 bulan sekali juga penting untuk dilakukan. 

Mulai Lindungi Anabul dengan Asuransi Hewan Peliharaan

Dengan berbekal informasi seputar parasit pada kucing yang bisa membahayakan anabul dan manusia di sekitarnya, pemilik anabul akan lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan kucing. Tidak lupa juga untuk memperhatikan proteksi terhadap risiko yang bisa terjadi di kemudian hari.

Asuransi Hewan Peliharaan memberikan perlindungan terbaik untuk anabul kesayangan berupa perlindungan rawat inap dan rawat jalan. Jadi, saat terjadi risiko pada hewan peliharaan, pemilik anabul bisa mengklaim asuransi untuk  mendapatkan manfaat tersebut.

Untuk melindungi kucing kesayangan, segera siapkan Asuransi Hewan Peliharaan yang bisa dibeli di Igloo dengan beberapa langkah mudah berikut:

  • Akses website Igloo dan menuju ke halaman “Asuransi Hewan Peliharaan“.
  • Selanjutnya, pilih jenis perlindungan yang sesuai dengan anabul, apakah asuransi untuk anjing atau kucing, termasuk yang tidak memiliki sertifikat (Stambum/ICA).
  • Pilih dan klik “Cari di Sini” pada jenis asuransi yang diinginkan.
  • Pastikan untuk mengisi semua informasi dengan benar dan teliti.
  • Lakukan pembayaran premi asuransi dan tunggu penerbitan polis asuransi.

Igloo tidak hanya menyediakan Asuransi Hewan Peliharaan. Nasabah dan calon nasabah juga bisa memilih produk asuransi lain, termasuk Asuransi Kecelakaan Diri dan Asuransi Perjalanan.