Skip to content

Bulu Kucing Rontok Terus: Penyebab, dan Cara Mengatasinya

penyebab bulu kucing rontok

Bulu kucing rontok memang menjadi salah satu masalah paling umum yang sering dikeluhkan para pemilik hewan berbulu satu ini. Walau terlihat sepele, kerontokan bulu bisa menjadi sinyal awal dari berbagai gangguan kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Apalagi kalau kamu melihat bulu kucing rontok parah, sampai menimbulkan kebotakan atau luka di kulit. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang penyebab bulu kucing rontok, cara mengatasi bulu kucing rontok, serta kapan saat yang tepat untuk membawa si anabul ke dokter hewan.

Penyebab Bulu Kucing Rontok

cara mengatasi bulu kucing rontok
Sumber Foto: StepanPopov via Shutterstock

Sebelum kamu mulai mencari cara mengatasi bulu kucing rontok, penting banget untuk mengenali apa yang menyebabkan masalah ini muncul. Soalnya, kerontokan bulu pada kucing bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari hal yang biasa seperti pergantian musim, hingga gangguan kesehatan yang serius dan butuh penanganan dokter. Jika kamu tidak tahu penyebabnya, bisa saja salah langkah dalam merawat si kucing kesayangan. 

Nah, di bagian ini, kita akan kupas tuntas penyebab-penyebab umum yang bikin bulu kucingmu mudah rontok supaya kamu bisa lebih cepat tanggap dan memberikan perawatan yang tepat.

1. Infestasi Kutu dan Parasit

Kasus bulu rontok karena kutu adalah hal yang sangat umum terjadi. Berbagai parasit termasuk kutu, tungau, dan serangga kecil lainnya dapat menjadi penyebab kucing merasa gatal sampai menggaruk dan menjilat tubuhnya terus-menerus. Kebiasaan ini membuat bulu mudah copot bahkan bisa menimbulkan luka dan kebotakan di beberapa area kulit.

2. Alergi dan Reaksi terhadap Lingkungan

Kucing bisa saja alergi terhadap sesuatu di sekitarnya, mulai dari bahan kimia di sampo, debu rumah, hingga pengharum ruangan. Tidak hanya itu, alergi makanan juga sering menyebabkan bulu kucing rontok parah. Reaksi alergi ini membuat kulit meradang dan terasa sangat gatal, sehingga bulu yang sehat pun bisa terlepas dengan mudah.

3. Stres dan Perubahan Rutinitas

Kucing merupakan makhluk yang sangat peka terhadap perubahan di sekitarnya. Kucing bisa merasa tertekan saat menghadapi hal-hal yang tidak familiar, seperti suara bising, kehadiran hewan lain, atau perubahan jadwal harian. Saat stres, mereka cenderung menjilat atau menggaruk tubuhnya secara berlebihan, yang akhirnya membuat bulunya rontok dalam jumlah banyak.

4. Makanan yang Tidak Tepat

Memberikan makanan dengan kualitas rendah atau yang mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan bisa berdampak negatif pada kesehatan bulu dan kulit kucing. Kekurangan nutrisi penting seperti protein hewani, vitamin, dan lemak sehat akan langsung terlihat dari kondisi bulu yang mudah rontok dan kusam.

5. Penyakit Kulit dan Gangguan Hormon

Beberapa masalah medis seperti infeksi jamur, infeksi bakteri, serta gangguan hormonal seperti hipertiroidisme atau ketidakseimbangan hormon adrenal dapat menyebabkan bulu kucing rontok parah. Kondisi ini biasanya memerlukan pemeriksaan dan perawatan medis supaya tidak makin memburuk.

6. Perubahan Musim

Kerontokan bulu juga bisa terjadi secara alami akibat perubahan musim. Banyak kucing yang mengalami rontok bulu secara musiman, terutama saat musim panas berganti ke musim hujan atau sebaliknya. Meskipun ini kondisi yang normal, tetap perhatikan jika kerontokan terjadi berlebihan dan dalam waktu lama.

Cara Mengatasi Bulu Kucing Rontok

Setelah kamu tahu penyebab-penyebab umum bulu kucing rontok, sekarang saatnya memahami bagaimana cara mengatasinya dengan tepat. Jangan khawatir, banyak kasus bisa ditangani di rumah dengan perawatan sederhana, perubahan pola makan, dan kebersihan yang lebih baik. 

Namun tentu saja, kamu perlu tahu langkah-langkah yang benar supaya hasilnya maksimal dan tidak memperparah kondisi bulu dan kulit si kucing. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu coba untuk membantu mengatasi bulu rontok pada kucing:

1. Berikan Vitamin Khusus Bulu

Suplemen yang mengandung omega-3, omega-6, biotin, dan vitamin E sangat baik untuk membantu regenerasi kulit dan memperkuat bulu. Vitamin bulu kucing rontok ini biasanya tersedia dalam bentuk minyak, tablet, atau kapsul yang mudah diberikan.

2. Perbaiki Pola Makan

Pastikan makanan yang kamu berikan tidak mengandung bahan berbahaya seperti pewarna atau garam berlebihan. Pilih makanan kucing berkualitas tinggi yang mengandung protein hewani dan nutrisi lengkap agar kulit dan bulu tetap sehat.

3. Mandikan dengan Shampo Khusus

Jika kerontokan disebabkan oleh kutu atau infeksi kulit, gunakan sampo anti-kutu dan antibakteri yang aman untuk kucing. Mandikan secara rutin dan bersihkan juga area sekitar kandang atau tempat tidur kucing supaya tidak jadi sarang parasit.

4. Sisir Bulu Secara Teratur

Menyisir bulu kucing secara teratur tidak hanya membantu membersihkan bulu yang sudah rontok, tapi juga bisa menstimulasi permukaan kulit agar aliran darah tetap lancar dan bulu tumbuh sehat. Gunakan sisir khusus kucing agar tidak melukai kulit dan lakukan saat kucing dalam kondisi tenang.

5. Kurangi Stres dan Ciptakan Lingkungan Nyaman

Usahakan lingkungan kucing tetap stabil dan nyaman. Berikan ruang khusus yang tenang, mainan, serta waktu bermain rutin agar suasana hati kucing tetap positif. Biasanya, kucing memiliki bulu yang lebih kuat serta tidak mudah rontok apabila mereka merasa tenang dan aman.

6. Gunakan Obat atau Salep Topikal Jika Diperlukan

Untuk kasus kerontokan akibat penyakit kulit, dokter hewan biasanya akan meresepkan obat topikal atau salep khusus. Jangan gunakan obat manusia tanpa anjuran dokter karena bisa membahayakan kucingmu.

7. Konsultasi dengan Dokter Hewan

Apabila sudah melakukan berbagai cara tapi bulu kucing tetap rontok parah, ini bisa menjadi pertanda bahwa kamu harus membawa anabul ke klinik atau dokter hewan. Pemeriksaan lebih lanjut seperti tes darah, tes kulit, atau alergi bisa membantu menemukan penyebab pasti dan pengobatan yang tepat.

Kapan Harus Membawa ke Dokter Hewan?

Setelah mengetahui penyebab bulu kucing rontok dan mencoba cara mengatasinya sendiri di rumah, apakah tetap harus membawa anabul kesayangan ke dokter hewan terdekat? Sebenarnya, ada beberapa tanda yang harus membuat kamu segera mencari bantuan profesional agar masalah bulu kucing tidak semakin parah.

Pertama, jika kamu melihat bulu kucing rontok sampai botak di beberapa area tubuhnya, ini sudah masuk kategori serius. Apalagi jika kulit di area tersebut tampak merah, kering, atau bahkan ada luka terbuka, jangan tunda untuk memeriksakan ke dokter hewan. Selain itu, kalau kucing kamu juga mengalami penurunan berat badan yang signifikan, kehilangan nafsu makan, atau berubah perilaku seperti jadi lesu dan kurang aktif, ini tanda bahwa ada masalah kesehatan yang lebih dalam.

Jangan menunggu sampai kondisi memburuk, karena bulu kucing rontok parah bisa menjadi gejala awal dari penyakit yang memerlukan perawatan medis segera. Dokter hewan biasanya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari tes kulit, tes darah, hingga tes alergi untuk menemukan penyebab utama dan memberikan penanganan yang sesuai. 

Asuransi Hewan Peliharaan Menjadi Salah Satu Tanda Cinta pada Anabul

Masalah bulu kucing rontok memang umum, tapi bukan berarti boleh disepelekan. Dari hal sederhana seperti stres, alergi, dan makanan, hingga infeksi dan gangguan hormon, semua bisa menjadi penyebab utama. Untuk itu, penting bagi kamu memberikan perawatan menyeluruh. Mulai dari mengganti makanan yang lebih sehat, memberikan vitamin bulu kucing rontok, hingga memandikan dengan sampo khusus dan menyisir bulunya secara teratur.

Kalau kamu merasa sudah melakukan semua cara mengatasi bulu kucing rontok namun hasilnya belum maksimal, ada baiknya kamu memeriksakan si kucing ke dokter. Diagnosis tepat waktu bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah biaya lebih besar.

Agar kamu tidak terbebani oleh biaya pengobatan yang mendadak, berikan perlindungan ekstra pada anabul kesayanganmu dengan asuransi dari Igloo. Berikut cara mudah untuk mendaftarkan:

  • Akses website Igloo atau langsung buka halaman Asuransi Hewan Peliharaan.
  • Pilih jenis polis asuransi yang sesuai: untuk kucing atau anjing, termasuk anabul tanpa sertifikat Stambum/ICA.
  • Klik “Cari di Sini” pada paket asuransi yang kamu pilih.
  • Isi detail lengkap hewan peliharaan yang akan diasuransikan.
  • Lakukan pembayaran premi dan tunggu polis diterbitkan.

Dengan perlindungan asuransi dari Igloo, kamu bisa lebih tenang. Apapun penyebab bulu kucing rontok, kamu siap memberikan perawatan terbaik tanpa harus khawatir soal biaya.