Insurable Interest: Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya
Insurable interest adalah salah satu prinsip kunci dalam asuransi yang memegang peran penting dalam menjalankan seluruh proses asuransi. Oleh karena itu, sebelum kamu memutuskan untuk mengambil asuransi, penting untuk memahami dengan baik prinsip insurable interest.
Memahami prinsip insurable interest dapat membantu kamu untuk membuat keputusan yang lebih baik saat memilih polis asuransi, sedangkan bagi perusahaan asuransi, hal ini menjadi landasan untuk menilai dan memproses klaim secara adil dan efisien.
Untuk mempelajari lebih lanjut, yuk, simak artikel Blog Igloo berikut.
Pengertian Insurable Interest
Istilah “Insurable Interest” dalam konteks asuransi mengacu pada prinsip di mana terdapat ketergantungan finansial antara tertanggung dan pihak yang menerima manfaat.
Jika tertanggung meninggal dunia, pihak penerima manfaat akan mengalami kerugian finansial. Dalam situasi tersebut, penerima manfaat berhak menerima pembayaran uang pertanggungan dari polis asuransi.
Prinsip ini digunakan sebagai kriteria untuk menentukan apakah ahli waris memiliki hak mendapatkan uang pertanggungan dari polis asuransi.
Klaim asuransi hanya dapat diajukan oleh pemegang polis dan ahli waris yang memenuhi kriteria tertentu. Prinsip ini berlaku terutama untuk ahli waris yang memiliki hak mendapatkan uang pertanggungan, termasuk dalam kondisi sebagai berikut.
Istilah-istilah Terkait dengan Asuransi dan Prinsip Insurable Interest
Selain memahami konsep insurable interest, penting juga untuk mengenal beberapa istilah terkait asuransi. Dengan pemahaman mengenai beberapa istilah di bawah ini, diharapkan Anda dapat memahami dunia asuransi secara lebih komprehensif:
- Adjustable premium: Adanya pembaharuan kontrak memungkinkan perusahaan asuransi memiliki faktor yang dapat memengaruhi harga premi yang dikenakan kepada nasabah.
- Additional interest insured: Istilah yang merujuk pada penambahan nama dalam polis asuransi untuk menunjukkan dua individu tertanggung pada suatu objek diasuransikan.
- Annuitant: Seseorang yang memegang polis dan memiliki hak untuk menerima tunjangan dari perusahaan asuransi selama periode waktu yang telah disepakati disebut sebagai pemegang polis yang berhak mendapatkan manfaat.
- Appraisal: Estimasi mengenai kualitas, kuantitas, dan nilai, yang digunakan untuk menilai kerusakan akibat kecelakaan atau sebab lain yang dapat diukur dalam menentukan jumlah kerugian.
- Klausul: Penambahan pada polis asuransi yang berhubungan dengan situasi khusus yang tidak dicakup oleh bagian utama dari polis tersebut.
- Knock for knock agreement: Suatu perjanjian yang menyatakan bahwa perusahaan asuransi akan menanggung klaim masing-masing nasabahnya dalam kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan yang diasuransikan oleh perusahaan asuransi yang berbeda. Hal ini mencegah pengemudi yang terlibat saling menuntut.
- Over insured: Situasi di mana kerugian terjadi, dan biaya pertanggungan melebihi nilai pasar kendaraan.
- Under insured: Situasi di mana terjadi kerugian, dan harga pertanggungan lebih rendah daripada nilai pasar dan harga aktual dari objek yang diasuransikan.
- Personal accident: Bagian dalam polis asuransi mobil yang memberikan perlindungan terhadap kerugian fisik, termasuk kematian atau cacat tubuh, terhadap penumpang kendaraan.
- Utmost good faith: Tanggung jawab untuk memberikan penjelasan komprehensif mengenai fakta-fakta terkait kendaraan yang diasuransikan.
- Warranty: Istilah untuk jaminan yang menunjukkan janji dari nasabah untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan, atau bahwa suatu keadaan ada atau tidak ada. Jika perjanjian ini dilanggar, perusahaan asuransi dapat dibebaskan dari tanggung jawab klaim.
Baca Juga: Proximate Cause: Pengertian dan Contohnya
Cara Kerja Insurable Interest
Secara prinsip, cara kerja insurable interest pada dasarnya mirip dengan proses klaim atau ganti rugi. Proses ini terimplementasi melalui metode pengumpulan eksposur risiko, yang bertujuan melindungi pemegang polis dari potensi kerugian dan dampak finansial.
Setiap perusahaan asuransi menggunakan berbagai metode dan instrumen untuk melindungi diri dari kerugian dan kehilangan terkait dengan berbagai jenis asuransi, termasuk asuransi kendaraan, asuransi kesehatan, asuransi perjalanan, dan asuransi hewan peliharaan.
Dengan cara yang lebih spesifik, prinsip ini berlaku pada individu atau entitas yang memiliki asumsi keberlanjutan atau usia yang masuk akal, dengan menetapkan batasan-batasan terhadap kejadian yang merugikan dan terjadi secara tiba-tiba.
Selain itu, insurable interest juga dapat memberikan jaminan terhadap setiap estimasi kerugian atau kehilangan yang mungkin dialami oleh individu atau entitas tersebut.
Untuk memahami secara lebih baik cara kerja insurable interest, ada beberapa konsep kunci yang perlu ditanamkan dalam pikiran kita, seperti yang tercantum di bawah ini:
- Insurable interest adalah prinsip mendasar dalam setiap kebijakan asuransi yang ada.
- Insurable interest dapat mencakup objek yang, jika mengalami kerusakan, akan menjadi tanggung jawab dan beban finansial bagi pemegang polis.
- Dalam rangka memperoleh insurable interest, setiap pemegang polis diharuskan untuk membeli asuransi terhadap aset atau entitas tertentu.
- Polis haruslah dirancang tanpa menciptakan risiko, terutama risiko moral yang mungkin mendorong pemegang polis untuk dengan sengaja menimbulkan kerugian guna mendapatkan klaim asuransi.
Elemen dan Unsur Pokok yang Ada di Dalam Insurable Interest
Setelah memahami definisi dan cara kerja dari insurable interest, penting untuk mengetahui elemen-elemen atau unsur-unsur pokok yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah unsur-unsur yang dimaksud:
- Unsur pertama yang harus ada adalah nilai yang dapat diukur dan dipertanggungkan dari suatu objek, hak, kepentingan, jiwa, anggota tubuh, atau objek lainnya.
- Pokok dari pertanggungan adalah harta benda, hak, kepentingan, jiwa, atau anggota tubuh yang dicatat dalam polis asuransi.
- Tertanggung harus memiliki keterkaitan atau hubungan dengan pokok pertanggungan. Oleh karena itu, tertanggung tidak akan mengalami kerugian jika pokok pertanggungan tersebut tetap utuh atau tidak mengalami klaim gugatan. Sebaliknya, akan mengalami kerugian jika pokok pertanggungan mengalami kerusakan atau menimbulkan klaim gugatan.
- Keterkaitan antara tertanggung dan pokok pertanggungan harus diakui dan diakui kedudukannya dalam hukum.
Keempat poin tersebut merupakan elemen-elemen inti dari insurable interest. Dengan pemahaman terhadap keempat unsur ini, seseorang dapat memahami prinsip dasar dari insurable interest.
Hubungan Insurable Interest dengan Indemnity
Dalam konteks asuransi jiwa, insurable interest memiliki hubungan erat dengan konsep indemnity. Banyak yang cenderung mengaitkan insurable interest dengan indemnity, dan keduanya memiliki persamaan yang terkait dengan prinsip ganti rugi.
Meskipun serupa dan identik, kedua istilah tersebut memiliki definisi spesifik yang berbeda. Namun, prinsip dasar dari indemnity dan insurable adalah bahwa pemegang polis berhak mendapatkan haknya ketika mengalami kerugian. Penting untuk dicatat bahwa klaim yang diterima bukanlah bentuk hadiah atau kompensasi semata.
Prinsip ini berhubungan dengan operasi perusahaan asuransi yang bertujuan untuk melindungi aset dan risiko perusahaannya. Tujuannya adalah agar perusahaan asuransi tidak mengalami kerugian karena klaim yang diajukan tanpa pertimbangan atau klaim yang tidak mendapat pengawasan dan perhatian yang memadai.
Umumnya, setiap perusahaan asuransi akan mengkomunikasikan kriteria-kriteria tertentu yang spesifik, yang sering kali terkait erat dengan informasi mengenai kapan dan bagaimana klaim dapat diajukan oleh pemegang polis asuransi.
Dalam konteks cara kerja insurable interest, dijelaskan bahwa polis yang dikeluarkan tidak boleh menimbulkan risiko, terutama risiko moral. Prinsip ganti rugi yang dilakukan secara sembarangan dapat menciptakan krisis moral dengan sengaja melakukan tindakan agar mendapatkan klaim asuransi.
Hubungan antara insurable dan indemnity berkaitan dengan proses klaim yang melibatkan prinsip ganti rugi. Keterkaitan ini menjadi kunci utama dalam hubungan antara insurable dan indemnity.
Baca Juga: Asuransi Digital: Pengertian, Kelebihan, dan Cara Memilihnya
Contoh Insurable Interest di Dunia Nyata
Untuk memberikan contoh yang lebih jelas, berikut adalah contoh dari insurable interest.
Dalam proses pengajuan asuransi kendaraan, setiap pemilik kendaraan harus memberikan informasi yang detail mengenai kendaraan mereka.
Semua itu mencakup informasi tentang kondisi fisik kendaraan, ketersediaan dokumen, dan administrasi kendaraan yang juga harus dijelaskan dengan rinci. Tujuan dari memberikan informasi yang detail adalah untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam proses klaim asuransi.
Pasalnya, banyak oknum-oknum yang sengaja menabrakkan kendaraan miliknya ke suatu objek untuk mendapatkan asuransi kendaraan juga tidak akan dibenarkan dan tidak bisa meraih klaim asuransi. Perusahaan asuransi sangat ketat soal klaim asuransi ini, jadi pemeriksaan akan dilakukan terlebih dulu.
Sebagai contoh, apabila terjadi kecelakaan pada kendaraan yang terdaftar dalam polis asuransi, kendaraan tersebut akan memperoleh manfaat dan ganti rugi sesuai ketentuan yang berlaku dalam polis.
Namun, jika anggota tubuh tidak didaftarkan sebagai insurable interest dalam polis asuransi, kerusakan yang dialaminya akibat kecelakaan kendaraan tidak akan mendapatkan manfaat atau ganti rugi sesuai dengan ketentuan polis.
Itula beberapa informasi mengenai insurable interest yang merupakan prinsip penting dalam dunia asuransi. Pemahaman yang baik mengenai prinsip ini sangat diperlukan bagi para pemegang polis, mengingat asuransi memiliki dampak besar terhadap keuntungan dan manfaat yang diberikan.
Penting untuk memahami dengan baik ketentuan dan prinsip kerja asuransi agar tidak mengalami kerugian di kemudian hari. Jika ada pertanyaan atau kebutuhan informasi lebih lanjut mengenai produk asuransi terbaik, segera konsultasikan dengan Igloo yang akan dengan senang hati membantu kamu.